Alasan BEI Bakal Hapus Kode Broker dan Tipe Investor

Saat ini, kode broker dan tipe investor (foreign/domestic) ditampilkan sebagai informasi post trade ke publik setiap saat terjadinya transaksi di BEI.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Feb 2021, 14:18 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2021, 11:30 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menutup kode broker dan tipe investor di papan transaksi berjalan (running trade). Pada fase pertama, BEI akan terlebih dulu menghapus kode broker pada 26 Juli 2021.

Saat ini, kode broker dan tipe investor (foreign/domestic) ditampilkan sebagai informasi post trade ke publik setiap saat terjadinya transaksi di BEI. Secara umum, bursa lain tidak memberikan informasi kode broker dan tipe investor sebagai bagian dari investor post trade.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono Widodo menuturkan,  langkah tersebut untuk meningkatkan tata kelola pasar saham yang baik. “Dengan mengurangi herding behavior,” ujar Laksono kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).

Ia menuturkan, penghapusan kode broker tersebut juga untuk mengurangi kebutuhan bandwith data yang menyebabkan keterlambatan dalam aktivitas perdagangan karena meningkatnya frekuensi transaksi perdagangan akhir-akhir ini.

"Data-data transaksi lengkap tetap dapat diakses di akhir hari. Ini tidak membuat bursa semakin tertutup karena memang begitu praktiknya di bursa-bursa lain di dunia,” ujar dia.

Laksono menegaskan, di bursa lain di dunia tidak ada kode broker dan domisili. Kebijakan yang dilakukan BEI untuk mengantisipasi meningkatnya frekuensi perdagangan. Rata-rata frekuensi perdagangan harian saham di BEI per 24 Februari 2021 sekitar 1.487.912 kali.

“Ini yang menyebabkan berat beban data tranmisi di BEI. Trading engine yang kita pakai (buatan Nasdaq) dan data protocol yang baru (Itch and Ouch) terpaksa di modifikasi untuk mengakomodasi ini. Kalau frekuensi transaksi masih rendah yang terlalu masalah tapi kalau frekuensi naik mulai terasa bebannya. Kami harus ambil best practices yang ada di bursa lain,” ujar dia.

Laksono menambahkan, BEI juga tidak akan mengganti Jakarta Automatic Trading System (JATS). “Tapi selalu di upgrade sesuai zamannya. Yang diganti adalah protokol data yang sudah kami sebutkan,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BEI Bakal Hapus Kode Broker dan Tipe Investor

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengembangkan dan menyesuaikan sistem dan infrastruktur perdagangan. Salah satu yang menjadi perhatian yaitu penutupan kode broker dan tipe investor di tampilan post trade.

Demikian mengutip dari dokumen sosialisasi pengembangan sistem dan infrastruktur teknologi informasi, Rabu, 24 Februari 2021.

Adapun penutupan kode broker di tampilan post trade ini ditargetkan live pada Juli 2021, sedangkan penutupan tipe investor pada Februari 2022.

Dalam dokumen itu disebutkan kalau saat ini kode broker dan tipe investor (foreign/domestic) ditampilkan sebagai informasi post trade ke publik setiap terjadinya transaksi di BEI.

“Secara umum bursa lain tidak memberikan informasi kode broker dan tipe investor sebagai bagian dari informasi post trade,” demikian mengutip dari dokumen tersebut.

Penutupan kode broker dan tipe investor bertujuan untuk mengikuti best practice, mengurangi potensi herding behavior, dan meningkatkan kewajaran dalam pembentukan harga, mengurangi front running, piggybacking dan information leakage.

Selain itu, meningkatkan insentif untuk melakukan riset, meningkatkan partipasi dari informed investor, large dan repeatedly investor, dan berpotensi meningkatkan likuiditas dan menurunkan spread.

Dalam dokumen itu juga menunjukkan mengenai tampilan saat ini mengenai kode broker, informasi foreign dan domestik yang ditampilkan pada post trade.

“Untuk menjawab kebutuhan dari pelaku, maka diusulkan untuk menghilangkan data kode broker dan tipe investor hanya pada realtime running trade, sementara pada akhir hari/olahan tetap disediakan,” demikian mengutip dari dokumen itu.

Sedangkan data yang tetap ditamppilkan dan didistribusikan seperti data transaksi bursa, data trade summary (DTS) via JTPM dan data end of day berlangganan (IDXData), informasi broker summary, investor type dan data publik di website bursa.

Rencana penutupan kode broker dan informasi tipe investor dilakukan dalam dua fase.  Pertama dilakukan penutupan kode broker, dan kemudian penutupan informasi tipe investor. Penutupan investor tipe investor foreign/domestic efektif enam bulan setelah penutupan kode broker pada Februari 2022.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya