Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan menggelar penawaran umum terbatas dengan mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Bank Jago menetapkan harga rights issue Rp 2.350 per saham. Jadi total dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue ini sebanyak-banyaknya Rp 7,05 triliun. Dalam pelaksanaan rights issue, setiap pemilik 579 saham lama perseroan akan memperoleh 160 HMETD. Hal itu terutama dalam pemegang saham yang masuk dalam daftar pemegang saham pada 8 Maret 2021.
Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue sebanyak 97 persen untuk ekspansi usaha, dua persen untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Advertisement
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/2/2021), Sekretaris Perusahaan PT Bank Jago Tbk, Tjit Siat Fun menyatakan, dana hasil rights issue untuk memperkuat struktur modal terkait pemenuhan aturan modal minimum bank, ekspansi usaha dan investasi di infrastruktur teknologi informasi serta sumber daya manusia.
Dalam pelaksanaan rights issue, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) sebagai pemegang saham utama perseroan akan melaksanakan 42,60 juta HMETD dari total hak 1,12 miliar saham baru. MEI akan menyerap Rp 100,11 miliar dan akan mengalihkan sisa porsi kepada GIC Private Limited (GIC).
Selain itu, PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) akan melaksanakan 560 juta HMETD dari total HMETD 664,80 juta saham baru. DKAB akan serap Rp 1,31 triliun dan akan mengalihkan sisa porsi HMETD kepada GIC.
Sementara itu, Wealth Track Technology Limited (WTT) akan melaksanakan 170 juta HMETD dari total HMETD 400,50 juta. WTT akan serap HMETD senilai Rp 399,50 miliar.
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
GIC Bakal Serap HMETD MEI dan Gojek
Dalam pelaksanaan rights issue ini pihak yang akan menerima pengalihan dari MEI dan DKAB adalah GIC Private Limited. GIC merupakan perusahaan dana investasi pemerintah yang didirikan Pemerintah Singapura untuk mengelola cadangan devisa Singapura. GIC berinvestasi dalam ekuitas, fixed incomen, instrument pasar uang, real estate dan investasi khusus.
MEI dan DKAB telah teken perjanjian konfirmasi dengan GIC pada 18 Februari 2021 untuk mengalihkan sisa porsi HMETD yang dimiliki masing-masing MEI dan DKAB kepada GIC dalam jumlah sebesar 1.191.700.00 HMETD yang terdiri dari 1.086.900.000 HMETD yang berasal dari MEI dan 104.800.000 HMETD yang berasal dari DKAB.
GIC akan melaksanakan HMETD yang diterima dari MEI sebesar 1,086 miliar dan DKAB sebesar 104,80 juta HMETD. GIC menyatakan memiliki dana sebanyak-banyaknya USD 225 juta atau setara Rp 3,15 triliun dengan asumsi nilai tukar USD 1=14.000.
Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan alami diliusi maksimum 21,65 persen. Adapun yang bertindak sebagai pembeli siaga yatu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.Â
Sebelumnya perseroan pernah menggelar rights issue pada 14 April 2020 dengan jumlah saham yang diterbitkan 9,65 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 dan harga penawaran Rp 139.
Advertisement