Jay Z Ungkap Alasan Jual Saham Tidal kepada Bos Twitter

Rapper kenamaan Jay-Z membeberkan alasan mengapa ia melepas saham Tidal kepada Jack Dorsey.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Mar 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2021, 06:00 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle
Pangeran Harry-Meghan Markle bertemu pasangan Beyonce dan Jay-Z saat hadiri premier film The Lion King di London, Inggris, 14 Juli 2019. ( Niklas HALLE'N / POOL / AFP)

Liputan6.com, New York - Rapper kenamaan Jay-Z telah teken kesepakatan untuk menjual saham mayoritas di perusahaan streaming musik Tidal ke perusahaan pembayaran seluler milik Jack Dorsey, Square seharga USD 297 juta. 

Baru-baru ini, ia membeberkan alasan mengapa ia melepas saham Tidal kepada Jack Dorsey. Dilansir dari akun twitter miliknya, rapper yang bernama asli Shawn Corey Carter melihat prospek yang lebih baik untuk untuk karier seniman melalui tangan Dorsey.

"Saya katakan sejak awal bahwa Tidal lebih dari sekadar streaming musik, dan enam tahun kemudian, Tidal tetap menjadi platform yang mendukung artis di setiap titik dalam karier mereka. Seniman berhak mendapatkan alat yang lebih baik untuk membantu mereka dalam perjalanan kreatifnya,” tulis dia, dikutip Minggu (7/3/2021).

Dia menuturkan, Jack Dorsey dinilai memiliki ambisi besar untuk membawa perubahan dalam pemberdayaan seniman lewat Tidal. Ambisi dan pandangan Dorsey tentang masa depan, kemudian membuat Jay Z kian merapat.

"Visi bersama ini membuat saya semakin bersemangat untuk bergabung dengan dewan Square. Kemitraan ini akan menjadi pengubah permainan bagi banyak orang. Saya menantikan semua yang ditawarkan bab baru ini!” dia menambahkan dalam sebuah utas.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Respons Jack Dorsey

Untuk diketahui, berdasarkan ketentuan kesepakatan Jay-Z akan bergabung dengan dewan direksi Square. Dalam cuitan lain di twitter, Jack Dorsey turut menjelaskan latar belakang terjadinya transaksi ini.

"Itu datang ke ide sederhana: menemukan cara baru bagi seniman untuk mendukung pekerjaan mereka. Ide-ide baru ditemukan di persimpangan, dan kami yakin ada ide yang menarik antara musik dan ekonomi. Membuat ekonomi berhasil bagi seniman mirip dengan apa yang telah dilakukan Square untuk penjual,” tulis Dorsey.

Adapun Square, didirikan pada 2009, menawarkan layanan keuangan untuk bisnis kecil. Nantinya, lewat kesepakatan ini Square akan membantu artis untuk mengeksplorasi opsi seperti menerima pembayaran digital langsung dari penggemar. 

"Mengingat apa yang Square dapat lakukan untuk penjual dari semua ukuran dan individu melalui Aplikasi Tunai, kami yakin sekarang kami dapat bekerja untuk seniman untuk melihat kesuksesan yang sama untuk mereka, dan kami. Kami akan memulai dari yang kecil dan fokus pada kebutuhan paling kritis dari artis dan menumbuhkan basis penggemar mereka," Jack menambahkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya