Aplikasi Perdagangan Robinhood Pilih Nasdaq untuk IPO

Goldman Sachs menjadi konsultan untuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Robinhood.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Mar 2021, 12:22 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2021, 12:22 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Robinhood dikabarkan memiliki bursa saham Nasdaq untuk menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).  Namun, perusahaan belum mengajukan secara resmi untuk pencatatan.

Aplikasi perdagangan saham telah menurunkan penghalang masuk bagi jutaan investor ritel, dan menyiapkan panggung untuk salah satu debut penawaran saham perdana terbesar pada 2021. Sumber mengatakan, belum jelas apakah Robinhood memiliki IPO tradisional atau tidak.

Terlepas dari metodenya, Robinhood akan mengajukan dokumen S-1 kepada the Securities and Exchange Commission. Biasanya dibutuhkan sekitar satu hingga dua bulan bagi perusahaan untuk memulai debutnya setelah mengajukan SEC. Demikian dilansir dari CNBC, Minggu (7/3/2021).

Goldman Sachs menjadi konsultan untuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Robinhood. Aplikasi perdagangan saham ini memiliki misi jangka panjang membuat investasi lebih membumi dipandang sebagai pintu gerbang utama bagi investor muda untuk akses pasar.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Ada 3 Juta Pengguna

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Robinhood bisa membayar denda karena melanggar aturan FINRA seetelah, aplikasi perdagangan saham yang disukai kaum milenial itu berada di tengah badai karena tekanan singkat di saham Gamestop yang sebagian didorong oleh investor ritel yang digerakkan oleh Reddit.

Berdasarkan perkiraan JMP Securities, Robinhood memperoleh 3 juta pengguna pada Januari 2021 saja. Adapun D1 Partners, Sequiola, Kleiner Perkins, dan GV adalah beberapa investor modal ventura terbesar Robinhood.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya