Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk/BTN (BBTN) akan menawarkan saham terbatas atau rights issue pada 2021 dengan membidik dana Rp 5 triliun. Dana hasil rights issue digunakan untuk pembangunan program sejuta rumah tahap II dan memperkuat anorganik.
"Memang diskusinya adalah kebutuhan kami adalah sebanyak Rp5 triliun. Kita harapkan Rp 3 triliun adalah dari pemegang saham dwi warna karena komposisi sekarang adalah 60 persen dan Rp2 triliun dari saham publik sehingga total Rp5 triliun," ujar Wakil Direktur BTN Nixon LP Napitupulu, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Nixon mengatakan, rencana ini masih dalam tahap pembicaraan dengan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas. Dalam hal ini adalah Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Ini masih diskusi dengan dua kantor kementerian. Kantor Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Jadi kita sudah diskusi dengan BUMN beberapa kali dengan Kemenkeu sudah jalan sekali di level teknis belum ke ibu menteri," ujar dia.
Â
Â
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Modal untuk Program Lainnya
Selain mendukung pembangunan sejuta rumah, BTN juga membutuhkan modal untuk program lainnya seperti memperkuat akuisisi anorganik perusahaan modal ventura dan persiapan manejer investasi dalam mendukung bisnis perusahaan dengan Tapera.
"Untuk memperkuat pertumbuhan capital karena kami harus mendorong pembangunan sejuta rumah tahap II. Di mana kebutuhan modal kami, apabila tidak dilakukan maka CAR kami akan terbatas sehingga ekspansi sulit tercapai," tutur Nixon.
Dia berharap rencana tersebut dapat memperoleh dukungan dari pemerintah sebelum nota keuangan 2021. "Mudah-mudahan sudah bisa mendapat keputusan sebelum 17 Agustus 2021 atau sebelum nota keuangan," kata dia.
Advertisement