BNI Tebar Dividen Rp 820,1 Miliar

BNI akan menyetorkan dividen sebanyak Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara terkait kepemilikan saham milik pemerintah.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Mar 2021, 17:19 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 17:18 WIB
ATM BNI di Hong Kong
ATM BNI di Hong Kong

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)  atau disebut BNI menyetujui pembagian dividen sebesar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2020 sekitar Rp 820,1 miliar. BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,3 triliun pada 2020.

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen, BNI akan menyetorkan dividen sebanyak Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara. 

Adapun dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing. 

"Direksi Perseroan dengan hak substitusi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2020 sesuai dengan ketentuan. Sedangkan, sebanyak 75 persen dari laba bersih tahun lalu atau senilai Rp 2,46 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan,” kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dalam video konferensi usai RUPST, Senin (29/3/2021).

Manajemen BNI telah mengambil sejumlah langkah, strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan kinerja di tengah kondisi yang cukup sulit ini.

Komisaris secara konsisten turut pula mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank tahun 2020, antara lain melalui evaluasi terhadap Rencana Bisnis Bank serta kinerja keuangan 2020.

"Para pemegang saham mendukung sepenuhnya berbagai kebijakan strategis yang diambil pada 2021 dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis yang cepat," lanjut Royke.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kebijakan Strategis Lainnya

Beberapa nasabah BNI sedang melakukan transaksi di ATM BNI Hongkong pada 30 Desember 2019.
Beberapa nasabah BNI sedang melakukan transaksi di ATM BNI Hongkong pada 30 Desember 2019. Dok BNI

Adapun kebijakan-kebijakan strategis itu adalah, pertama, meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko. Kedua, meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah. 

Ketiga, meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Keempat, meningkatkan CASA dan FBI melalui peningkatan transaksi.

Kelima, optimalisasi jaringan dan bisnis Internasional dengan memperkuat kerjasama partnership. Keenam, optimalisasi Kontribusi Perusahaan Anak. Ketujuh, optimalisasi HC dalam mendukung bisnis bank.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya