Astra Agro Lestari Tebar Dividen 45 Persen dari Laba Bersih 2020

SVP Communication and Public Affairs PT Astra Agro Lestari Tbk, Tofan Mahdi menuturkan, pembagian dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim Rp 42 per saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Apr 2021, 20:44 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 20:44 WIB
ISPO kembali menyerahkan sertifikat kepada 40 perusahaan kelapa sawit di Indonesia 5 diantaranya dikantongi anak perusahaan Astra Agro. (Foto: Astra Agro)
ISPO kembali menyerahkan sertifikat kepada 40 perusahaan kelapa sawit di Indonesia 5 diantaranya dikantongi anak perusahaan Astra Agro. (Foto: Astra Agro)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memutuskan pembagian dividen sebesar 45 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2020, atau Rp 195 per saham.

SVP Communication and Public Affairs PT Astra Agro Lestari Tbk, Tofan Mahdi menuturkan, pembagian dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim Rp 42 per saham.

“Dividen yang dibagikan adalah Rp 195 per saham sudah memperhitungkan dividen interim sebesar Rp 42 per lembar yang telah dibagikan pada 19 Oktober 2020,” ujar dia kepada Liputan6.com, Rabu (14/4/2021).

Adapun perseroan berhasil membukukan laba bersih tahun buku 2020 sebesar Rp 833,1 miliar. Kenaikan tersebut ditopang pendapatan Perseroan yang meningkat dari Rp 17,45 triliun pada tahun 2019 menjadi 18,8 triliun pada 2020 atau naik 7,8 persen. 

“Harga CPO pada semester kedua 2020 membaik. Ini  salah satu faktor yang mendukung kenaikan laba Perseroan,” ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa, dalam Public Expose usai RUPST.

Sementara itu, penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya turun sebesar 13,6 persen, dari 2,3 juta ton pada 2019 menjadi 2 juta ton pada 2020.

Dari sisi produksi, tandan buah segar (TBS) turun 7,7 persen, dari 5 juta ton pada tahun 2019 menjadi 4,6 juta ton pada 2020. Produksi CPO juga mengalami penurunan dari 1.6 juta ton pada 2019 menjadi 1.4 juta ton pada 2020, atau turun 13,6 persen. Hal yang sama juga terjadi pada produksi olein yang turun 6,9 persen dan kernel turun 12,6 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Keuangan 2020

Sawit
Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh 2019 menyebut terdapat 61 perusahaan kelapa sawit di provinsi itu. Sebanyak 39 diantaranya masih beroperasi, delapan dalam tahap pembangunan, dan 14 lainnya dinyatakan kolaps. (Liputan6.com/ Rino Abonita)

Sebelumnya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan pendapatan bersih tahun buku 2020 sebesar Rp 18,8 triliun. Angka ini meningkat 7,8 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 17,5 triliun. 

"Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya harga jual rata-rata CPO sebesar 27,8 persen menjadi Rp 8.545 per kilogram dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 6.689 per kg,” ujar Direktur AALI, Mario Casimirus Surung Gultom dalam paparan publik, Rabu (14/4/2021).

Harga jual rata-rata kernel juga tercatat meningkat sebesar 22,5 persen. Menjadi Rp 4.345 per kg pada tahun 2020 dari Rp 3.562 per kg tahun 2019. Namun, di sisi lain, Mario memaparkan volume penjualan CPO dan turunannya turun sebesar 13,6 persen menjadi 2,03 juta ton, dibandingkan 2019 sebesar 2,34 juta ton yang diakibatkan oleh turunnya produksi CPO.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan bersih, laba operasional perseroan juga meningkat sebesar 91,8 persen menjadi Rp 1,84 triliun. Dibandingkan periode sama pada 2019 yaitu sebesar Rp 960,3 miliar.

“Sehingga pada akhirnya laba bersih perusahaan itu mengalami peningkatan sebesar 294,6 persen menjadi Rp 833,1 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu sebesar Rp 211,1 miliar,” pungkas dia.

Kemarau panjang yang terjadi pada 2019 mengakibatkan produksi tandan buah segar (TBS) dari perkebunan inti dan plasma perseroan turun sebesar 7,7 persen. Yakni dari 5,02 juta ton pada 2019 menjadi 4,63 juta ton di 2020. Selain itu, pembelian TBS dari pihak ketiga ikut mengalami penurunan sebesar 18,1 persen menjadi 2,61 juta ton pada 2020, dari 3,18 juta ton do 2019.

Penurunan produksi dan pembelian TBS berimbas pada penurunan produksi CPO sebesar 13,6 persen dari 1,65 juta ton pada 2019, menjadi 1,43 juta ton pada 2020.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, 14 April 2021, saham AALI naik 1,02 persen ke posisi Rp 9.925 per saham. Saham AALI naik 50 poin ke posisi Rp 9.875 per saham. Saham AALI bergerak di kisaran Rp 10.000-Rp 9.850. Total frekuensi perdagangan saham 608 kali dengan nilai transaksi Rp 2,7 miliar.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat kenaikan pendapatan pada 2020 didorong harga jual rata-rata CPO sebesar 27,8 persen menjadi Rp 8.545 per kilogram dibandingkan 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya