Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada sesi kedua perdagangan saham, Selasa (20/4/2021). Meski demikian, pelemahan IHSG menjadi terbatas seiring Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI di 3,5 persen.
Mengutip data RTI, Selasa sore pukul 14.45 WIB, IHSG melemah 0,40 persen ke posisi 6.029. Indeks saham LQ45 susut 0,29 persen.
Baca Juga
Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Pada Selasa sore, IHSG bergerak di kisaran 5.997-6.045 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Advertisement
Sebanyak 277 saham melemah sehingga menekan IHSG. 203 saham mengaut dan 167 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 793.206 kali dengan volume perdagangan saham 11,7 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 217,84 miliar di pasar reguler. Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham keuangan turun 1,06 persen, dan memimpin penurunan. Diikuti sektor saham konstruksi dan infrastruktur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
-Saham FPNI naik 25 persen
-Saham KONI naik 24,43 persen
-Saham UFOE melonjak 13,41 persen
-Saham RODA melonjak 12,20 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham LFLO turun 9,55 persen
-Saham MINA turun 6,98 persen
-Saham BMAS melemah 6,98 persen
-Saham NPGF susut 6,92 persen
-Saham BNBA susut 6,91 persen
Pergerakan IHSG yang berada di zona merah ini di tengah ada pengumuman suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI).
Advertisement
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen.
Keputusan tersebut berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19 hingga 20 April 2021.
"Dengan assesment serta perkiraan ekonomi global dan domestik, Rapat Dewan Gubernur memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Perry mengatakan, suku bunga Deposit Facility juga tetap sebesar di angka 2,75 persen. Bersamaan dengan keputusan tersebut, bank sentral juga menahan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.
"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dari meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah perkiraan inflasi yang tetap rendah," jelasnya.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut, Bank Indonesia mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan kebijakan makroprudential akomodatif serta mempercepat digitalisasi sistem pembayaran.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com