Sentul City Lepas Aeon Mall, Saham BKSL Turun 5,26 Persen

Saham PT Sentul City Tbk (BKSL) turun 5,26 persen ke posisi Rp 54 per saham pada Selasa, 19 April 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Apr 2021, 17:29 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 17:29 WIB
Aeon Mall Segera Buka di Sentul City, Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
AEON Mal Sentul City. (dok. Instagram @sentulcity_id/https://www.instagram.com/p/CGclUsoHuNk/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Sentul City Tbk (BKSL) melemah signifikan pada perdagangan saham Selasa, (20/4/2021). Hal ini setelah pengumuman perseroan menjual Aeon Mall Sentul City. Di sisi lain, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga turun terbatas.

Mengutip data RTI, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) turun 5,26 persen ke posisi Rp 54 per saham. Saham BKSL dibuka stagnan di kisaran Rp 57. Saham BKSL bergerak di kisaran Rp 54-Rp 57. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.345 kali dengan nilai transaksi Rp 25,4 miliar.

Saham BKSL pada 12-16 April 2021 naik 1,96 persen ke posisi Rp 52 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 9.938 kali dengan nilai transaksi Rp 43,6 miliar.

Sebelumnya perseroan mengumumkan menjual tanah dan bangunan AEON Mall Sentul City kepada PT Aeon Mall Indonesia senilai Rp 1,9 triliun. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 19 April 2021, PT Sentul City Tbk menyatakan, transaksi penjualan tanah dan bangunan AEON Mall Sentul City dilakukan pada 15 April 2021

Sementara itu, pada penutupan perdagangan saham, IHSG susut 0,23 persen ke posisi 6.038. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,07 persen ke posisi 902,56. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 259 saham melemah sehingga menekan IHSG. 225 saham menguat dan 162 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.045 dan terendah 5.997.

Total frekuensi perdagangan saham 848.117 kali dengan volume perdagangan 12,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 128,09 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham aneka industri naik 1,57 persen dan memimpin penguatan.

Diikuti sektor saham pertanian naik 0,81 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,57 persen. Sektor saham keuangan melemah 0,91 persen, sektor saham tambang susut 0,83 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,15 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jual Aeon Mall, Sentul City Bayar Utang

Aeon Mall Segera Buka di Sentul City, Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
AEON Mal Sentul City (dok. Instagram @sentulcity_id/https://www.instagram.com/p/CGclUsoHuNk/Dinny Mutiah)

Sebelumnya, PT Sentul City Tbk (BKSL) dan Aeon Jepang melalui PT Aeon Mall Indonesia merampungkan proses akuisisi atau penjualan Aeon Mall Sentul City, Bogor. Dana hasil penjualan Aeon Mall, salah satunya dimanfaatkan untuk bayar utang kepada BNI.

"Kami bersyukur akhirnya proses akuisisi bisa berjalan dengan lancar," ujar Presiden Komisaris PT Sentul City Tbk,  Basaria Panjaitan dalam keterangan tertulis, Senin, 19 April 2021.

Basaria menuturkan, proses penjualan ini terjadi  karena Aeon Jepang sebagai investor asing melalui PT Aeon Mall Indonesia melihat prospek bisnis yang sangat baik di kawasan hunian Sentul City.

Bagi perseroan dana dari hasil penjualan ini akan dimaanfaatkan untuk melunasi pinjaman ke PT BNI Tbk sebesar Rp 900 Miliar. Basaria menuturkan, dana dari hasil penjualan mengurangi secara signifikan liabilitas perseroan.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), total liabilitas tercatat Rp 8,21 triliun pada 30 September 2020. Angka liabilitas itu naik dari periode 31 Desember 2019 sebesar Rp 6,57 triliun.

Selain itu, perseroan menyatakan penjualan mal  ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan pada kuartal II 2021. "Dan tentunya sangat membantu cash flow kami," ujar dia.

Menurut Basaria, perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan kawasan hunian di Sentul City sebagai kota mandiri yang modern.

Basaria menuturkan, hal ini sejalan dengan pengembangan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor yang menetapkan kawasan hunian Sentul City sebagai Central Bussines Districk (CBD).

Pengembangan CBD menjadi prioritas utama perseroan saat ini. Setelah IKEA, AEON Mall, perseroan tengah merancang kerja sama dengan investor asing untuk membangun factory outlet terbesar se Asia Tenggara di Sentul City.

"Kita ingin percepatan agar kegiatan bisnis berskala besar di kawasan hunian Sentul memberikan dampak ekonomi kepada stakeholders," ujar dia.

Selain itu, menurut Basaria, PT Sentul City Tbk juga bertekad untuk menjadikan kawasan hunian Sentul City sebagai surganya para investor.

Oleh karena itu, perseroan juga secara berkesinambungan menyiapkan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh para investor nasional dan global.  Untuk mendukung kebutuhan jaringan telekomunikasi para investor, kawasan Sentul City  sudah dilengkapi jaringan serat fiber optic.

Begitu juga dengan jaringan air bersih, Perseoan  telah bekerjasama dengan Perumda Air BersihTirta Kahuripan Kabupaten Bogor untuk memenuhi kebutuhan air di kawasan ini. Masalah ketersediaan jaringan dan pasok listrik, juga sudah menjalin kerja sama sangat baik dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara).

Pada penutupan perdagangan saham Senin,19 April 2021, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) naik 9,62 persen ke posisi Rp 57. Saham BKSL dibuka naik tiga poin ke posisi Rp 55 per saham.

Saham BKSL berada di posisi tertinggi Rp 62 dan terendah Rp 52. Total frekuensi perdagangan saham 15.118 kali dengan nilai transaksi Rp 106,7 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya