Saratoga Investama Incar Dua Sektor Usaha Ini demi Genjot Investasi

Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan mengatakan, pihaknya telah menganggarkan dana USD 50 juta hingga USD 100 juta.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 28 Apr 2021, 19:39 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 19:38 WIB
(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)
(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)

Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)  telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) terutama untuk investasi pada 2021.

Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya, Devin Wirawan mengatakan, pihaknya telah menganggarkan dana USD 50 juta hingga USD 100 juta.

"Sumber dana tersebut didapatkan dari dividen," kata Devin secara virtual, Rabu (28/4/2021).

Terus mencari peluang investasi baru, emiten berkode SRTG tersebut akan berfokus pada dua sektor yakni konsumer dan teknologi. Khusus konsumer, Devin menjelaskan bila kebutuhan masyarakat ada di sektor ini.

"Kami sudah investasi di kesehatan seperti Primaya hospital, lalu Deltomed produsen antangin, dan juga Cold-Chain Logistics. Ini adalah sektor konsumer kami yakini akan berkembang seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.

Saat disinggung adakah investasi di sektor teknologi, Devin mengaku pihaknya telah melakukan hal tersebut di salah satu perusahaan yakni Julo.

"Kami juga melakukan berbagai aksi korporasi. Ini merupakan komitmen Saratoga untuk mengoptimalkan setiap peluang di tengah tantangan bisnis yang masih akan sangat dinamis," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gencar Investasi

Ilustrasi pendanaan, investasi, dolar
Ilustrasi pendanaan, investasi, dolar. Kredit: pasja1000 from Pixabay

Sebelumnya, mendukung pemulihan ekonomi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) gencar melakukan investasi untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Untuk saat ini, perusahaan telah melakukan pengembang di sektor kesehatan dan digitalisasi.

Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan mengatakan, perseroan juga akan mendorong portofolio investasi untuk menjalankan ekspansi bisnis agar mampu menjangkau lebih banyak pasar dan menjadi solusi masyarakat.

"Kami melakukan ekspansi PT Famon Awal Bros Sedaya (Primaya Hospital) yang terus memberikan layanan medis terbaik di berbagai daerah di Indonesia. Semester I ini Primaya Hospital akan meluncurkan 4 rumah sakit baru untuk melengkapi 9 rumah sakit yang telah beroperasi hingga akhir tahun 2020," katanya secara virtual, Rabu (28/4/2021).

Untuk mendukung percepatan digitalisasi di Indonesia, emiten berkode SRTG ini menegaskan, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan memperkuat infrastruktur telekomunikasi.

"Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan ialah melakukan akuisisi 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST)," tutur Devin. Untuk mendukung ekspansi portofolio investasinya, Devin melanjutkan, Saratoga juga konsisten melakukan aksi korporasi dan meningkatkan investasi.

Khusus di Mulia Bosco Logistik, kepemilikan saham perseroan bertambah dari 7,5 persen menjadi 23,7 persen. Saratoga juga telah menambah kepemilikan saham perseroan di MPMX sebanyak 4,34 persen di bulan ini.

"RUPSLB hari ini selain stock split, pemegang saham juga menyetujui rencana buyback saham perseroan sebanyak-banyak 25 juta saham atau 0,92 persen dari saham di setor. Berbagai aksi korporasi ini merupakan komitmen Saratoga untuk mengoptimalkan setiap peluang ditengah tantangan bisnis yang masih akan sangat dinamis,” tutur Devin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya