Antam Fokus Kembangkan Basis Pelanggan Logam Mulia di Pasar Domestik

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam telah menyiapkan strategi khusus sepanjang 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Mei 2021, 18:02 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 18:02 WIB
Harga Emas Pegadaian Naik Rp 4.000
Emas batangan terlihat di galeri 24 Pegadaian, Tangerang, Selasa (7/7/2020). Kenaikan harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam di tengah lonjakan kasus virus corona menjaga permintaan untuk safe havenlogam mulia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2021. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pendapatan dan kenaikan laba bersih selama tiga bulan pertama 2021.

Melihat hal ini, SVP Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk Yulan Kustiyan menyebut, pihaknya telah menyiapkan strategi khusus sepanjang 2021.

"Pada tahun 2021, Antam berfokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik," ujar dia kepada Liputan6.com, Sabtu (8/5/2021).

Yulan menambahkan, kinerja penjualan emas Antam pada kuartal I 2021 mencapai 7.411 kg (238.269 troy oz), meningkat 45 persen dari capaian periode yang sama pada 2020.

Sementara itu pada kuartal I 2021, PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 289 kg (9.292 troy oz).

"Antam terus melakukan inovasi penjualan produk emas logam mulia dengan mengedepankan mekanisme transaksi penjualan dan buyback emas secara online," ujarnya.

Tak hanya itu, PT Aneka Tambang Tbk juga akan memanfaatkan jaringan Butik Emas logam mulia yang tersebar di 11 kota di Indonesia dan kegiatan pameran di beberapa lokasi.

"Antam selalu menjalankan kegiatan operasi dan penjualan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini tentu untuk mencegah penularan virus Covid-19," tuturnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Kuartal I 2021

Harga Emas Pegadaian Naik Rp 4.000
Pekerja merapikan emas di galeri 24 Pegadaian, Tangerang, Selasa (7/7/2020). Harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam hari ini naik Rp 4.000 atau 0,42% ke level Rp 950.000/gram dari harga hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2021. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan meraih laba bersih selama tiga bulan pertama 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 3 Mei 2021, PT Aneka Tambang Tbk meraup penjualan Rp 9,21 triliun pada kuartal I 2021.

Penjualan tersebut tumbuh 77,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,20 triliun. Beban pokok penjualan tercatat Rp 7,58 triliun, mengalami kenaikan 63,44 persen pada kuartal I 2021 dari periode kuartal I 2020 sebesar Rp 4,64 triliun.

Laba kotor pun tumbuh 189,33 persen menjadi Rp 1,62 triliun pada kuartal I 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba kotor perseroan hanya Rp 561,81 miliar.

Meski demikian, perseroan mencatat kenaikan beban usaha 96,01 persen dari Rp 424,27 miliar pada periode kuartal I 2020 menjadi Rp 831,63 miliar pada kuartal I 2021.

Laba usaha perseroan tercatat naik 477,20 persen menjadi Rp 793,88 miliar pada kuartal I 2021. Laba usaha pada kuartal I 2020 tercatat Rp 137,54 miliar.

PT Aneka Tambang Tbk mencatat keuntungan entitas asosiasi naik 1.976 persen dari Rp 6,14 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 127,70 miliar pada kuartal I 2021.

Selain itu, perseroan menurunkan beban keuangan dari Rp 1,18 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp 234,79 miliar pada kuartal I 2021. Namun, laba kurs perseroan turun dari Rp 700,61 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 165,86 miliar pada kuartal I 2021.

Dengan melihat kondisi itu, PT Aneka Tambang Tbk membalikkan kondisi dengan mencetak laba. Perseroan mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 630,37 miliar pada 31 Maret 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 281,83 miliar.

Laba bersih per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untung Rp 26,23 dari periode kuartal I 2020 rugi Rp 11,73. Total liabilitas tercatat naik menjadi Rp 12,89 triliun pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 12,69 triliun. Total ekuitas naik menjadi Rp 19,79 triliun pada 31 Maret 2021.

Total aset perseroan mencapai Rp 32,69 triliun pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar Rp 31,72 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas tercatat naik menjadi Rp 5,32 triliun pada 31 Maret 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya