Liputan6.com, Jakarta - PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatat penurunan pendapatan Rp 964,26 miliar pada kuartal I- 2021. Pendapatan ini turun sekitar 13,37 persen dari periode sama 2020 sebesar Rp 1,11 triliun.
Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia, Budi Muljono menuturkan, angka ini sebenarnya tidak bisa dibandingkan secara tahunan. Mengingat pada kuartal I-2020 belum ada sentimen maupun dampak dari penyebaran COVID-19.
"Penurunan kinerja terjadi tentunya karena memang kuartal 1-2021 tidak bisa dibandingkan dengan kuartal 1-2020 di mana tahun 2020 lalu hampir belum ada impact COVID-19 yang baru diumumkan kasus pertama di bulan Maret dan PSBB diterapkan di 10 April. Sehingga secara performance juga tidak bisa dibandingkan,” kata Budi kepada Liputan6.com, Selasa (11/5/2021).
Advertisement
Sejalan dengan itu, laba perseroan turun 70,63 persen dari Rp 57,95 miliar pada kuartal I-2020, menjadi Rp 17,01 miliar pada kuartal I-2021. Dari kondisi ini, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun dari Rp 40 pada kuartal I-2020 menjadi Rp 12 pada kuartal I-2021.
"Dari penurunan penjualan ini, terjadi dampak langsung terhadap penurunan laba karena memang di sektor konsumen, driver terbesar adalah dari penjualan,” kata Budi.
Sementara untuk kuartal II-2021, Kino Indonesia masih optimistis akan mencatatkan kinerja yang lebih baik dari kuartal I-2021. Dengan catatan, distribusi vaksin dapat merata dan tidak ada potensi gelombang COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham HOKI
Pada perdagangan saham Selasa, 11 Mei 2021 pukul 13.57 WIB, saham KINO turun 2,95 persen ke posisi Rp 2.300 per saham. Saham KINO dibuka stagnan di posisi Rp 2.370 per saham.
Saham KINO bergerak di kisaran Rp 2.280-Rp2.370. Total frekuensi perdagangan saham 218 kali dengan nilai transaksi Rp 1,6 miliar.
Advertisement