Wall Street Beragam Gara-Gara Bitcoin hingga Data Ekonomi AS

Wall street beragam pada perdagangan saham Jumat, 21 Mei 2021 dengan indeks saham S&P cenderung mendatar dan Dow Jones menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Mei 2021, 06:09 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2021, 06:09 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada penutupan perdagangan saham Jumat, 21 Mei 2021. Indeks saham S&P 500 menghapus keuntungan setelah ditutup mendatar karena saham teknologi kembali tertekan.T ekanan juga dialami bitcoin menjelang akhir pekan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham S&P 500 melemah kurang dari 0,1 persen ke posisi 4.155,86 setelah naik 0,7 persen pada awal sesi perdagangan.

Indeks saham Dow Jones menguat 123,69 poin atau 0,4 persen ke posisi 34.207,84. Indeks saham Dow Jones melambung didorong saham Boeing. Indeks saham Nasdaq merosot 0,5 persen menjadi 13.470,99.

Selama sepekan, indeks saham S&P 500 susut 0,4 persen. Indeks saham Dow Jones tergelincir 0,5 persen. Indeks saham Nasdaq naik 0,3 persen.

Bitcoin kembali melemah setelah awal pekan ini turun 30 persen. Tekanan terhadap bitcoin terjadi setelah Wakil Perdana Menteri China Liu He memperingatkan tentang penambangan bitcoin dan perilaku perdagangan.

Ia menuturkan, regulasi ketat diperlukan untuk melindungi sistem keuangan. Harga terakhir diperdagangkan 10 persen lebih rendah menjadi sekitar USD 36.200.

Saham terkait kripto termasuk Coinbase dan Microstrategy menjadi merah. Saham Coinbase dan Microstrategy masing-masing turun 3,9 persen dan 4,7 persen. Saham Tesla tergelincir 1 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Boeing Melonjak

Air France Boeing 777
Tubuh anak itu ditemukan di bagian bawah pesawat Air France Boeing 777 setelah mendarat di bandara Charles de Gaulle, utara Paris. (Liputan6/AFP/Martin BUREAU)

Di sisi lain, saham Boeing naik 3,2 persen setelah Reuters melaporkan pabrikan pesawat membahas peningkatan produksi 737 MAX menjadi sebanyak 42 jet per bulan pada akhir 2022.

Selain itu, sentimen yang pengaruhi wall street adalah ukuran untuk aktivitas manufaktur AS yang melonjak ke rekor tertinggi pada Mei. Indeks IHSG Markit Flash US Manufacturing Purchasing Managers melonjak ke level tertinggi sepanjang masa ke posisi 61,5 pada Mei 2021 dari April 2021 di posisi 60,5. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan indeks saham akan tetap stabil.

"Titik data ekonomi utama pertama pada Mei sangat kuat. Kami sudah tahu the Fed sedang berpikir tentang tapering dan rilis ini dapat menyebabkan mereka memikirkannya sedikit lebih keras, tetapi saham akan baik-baik saja selama the Fed tidak memberi sinyal penurunan sebelum November,” ujar Pendiri Vital Knowledge Adam Crisafulli, dilansir dari CNBC, Minggu (22/5/2021).

Saham Nvidia melonjak 2,6 persen setelah perusahaan raksasa chip itu mengumumkan stock split 1:4. Saham meningkat meski perpecahan tidak menambah nilai sebenarnya ke saham.

Saham Oatly Kembali Melonjak

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ford yang mengatakan memiliki 20.000 reservasi untuk pikap F-150 listrik barunya naik 6,7 persen. Saham Home Depot naik 0,7 persen setelah perusahaan tersebut mengumumkan program pembelian kembali saham baru senilai USD 20 miliar.

Tanda lain dari kepercayaan pasar, IPO Oatly yang melonjak pada Kamis dalam debut di Nasdaq, kembali naik pada perdagangan Jumat pekan ini. Saham Oatly melonjak lebih dari 11 persen.

Sebelumnya investor menyambut klaim pengangguran renda pada Kamis. "Peningkatan klaim pengangguran pada Kamis lebih jauh dari pandangan kami, laporan pekerjaan April yang mengecewakan kemungkinan besar merupakan gangguan dari pada tanda perlambatan, dan kami mengantisipasi peningkatan pasar tenaga kerja yang berarti dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Manajer Portofolio Insight Investment Scott Ruesterholz.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya