Pershing Square Catat Kesepakatan SPAC USD 40 Miliar dengan Universal Music

Perusahaan media Prancis Vivendi adalah pemilik mayoritas Universal Music. Sementara perusahaan teknologi China Tencent adalah pemangku kepentingan minoritas.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Jun 2021, 00:31 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2021, 00:31 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan cek kosong atau SPAC milik investor miliarder Bill Ackman dikabarkan tengah menjajaki kesepakatan untuk membawa Universal Music Group untuk go public lewat SPAC.

Menurut sumber yang mengetahui informasi itu, kesepakatan akan memberikan Universal Music valuasi sekitar USD 40 miliar. Data Dealogic menunjukkan, angka itu akan menjadikannya kesepakatan SPAC terbesar yang pernah ada.

Kesepakatan itu akan menggeser kesepakatan SPAC yang sebelumnya dilakukan Grab dengan Altimeter Growth Corp, yang mencatatkan valuasi lebih dari USD 30 miliar.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (5/6/2021), saham Pershing Square Tontine Holding (PSTH) turun lebih dari 8 persen dalam perdagangan yang diperpanjang setelah ditutup di USD 25,05 pada Kamis, 3 Juni 2021.

Perusahaan media Prancis Vivendi adalah pemilik mayoritas Universal Music. Sementara perusahaan teknologi China Tencent adalah pemangku kepentingan minoritas.

Sebelumnya, Vivendi berniat untuk kembali melepas sebagian kepemilikannya di Universal Music. Ia bahkan dikabarkan telah mengidentifikasi entitas yang sedang dipertimbangkan untuk menjual 10 persen saham di perusahaan itu kepada investor AS yang tidak disebutkan namanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kinerja Universal

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Vivendi sendiri sebelumnya telah menjual 20 persen Universal Music ke raksasa China Tencent. Dalam laporan pendapatan Vivendi bulan lalu , pendapatan Universal Music naik 9,4 persen. Itu ditopang pertumbuhan pendapatan berlangganan dan streaming yang naik 19,6 persen. Pendapatan dari rekaman tumbuh 10,8 persen, sementara penjualan fisik naik 14,8 persen.

Rilisan baru dari King & Prince dan Justin Bieber, serta penjualan lanjutan dari The Weeknd, Ariana Grande dan Pop Smoke adalah bagian dari rekaman musik terlaris untuk kuartal pertama tahun 2021. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya