PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 6,7 Triliun hingga Mei 2021

PTPP mengerjakan proyek pembangunan Junction Dawuan Tol Cisumdawu, Jalan KIT Batang Paket 1.4, Daerah Irigasi Wawotobi, RSUD Krian, dan RSUD Batang I pada Mei 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jun 2021, 17:27 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2021, 17:27 WIB
BUMN PP Raih Kontrak Baru Rp 10,9 Triliun Hingga Agustus
Manajemen PTPP Tbk optimistis kontrak baru Rp 24 triliun dapat tercapai pada akhir 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menggenggam perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,7 triliun hingga akhir Mei 2021. Perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari Induk Perusahaan sebesar 60,85 persen atau Rp 4,08 triliun dan Anak Perusahaan sebesar 39,15 persen atau Rp 2,62 triliun.

"PTPP berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 6,7 triliun sampai dengan akhir Mei 2021. PTPP masih terus mengejar perolahan kontrak baru di tahun ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan," ujar Corporate Secretary PT PP Tbk, Yuyus Juarsa kepada awak media, Jumat (18/6/2021).

Yusus menambahkan, PTPP mengerjakan proyek pembangunan Junction Dawuan Tol Cisumdawu, Jalan KIT Batang Paket 1.4, Daerah Irigasi Wawotobi, RSUD Krian, dan RSUD Batang I pada Mei 2021.

Rincian kontrak baru itu, antara lain pembangunan proyek Junction Dawuan Tol Cisumdawu sebesar Rp 825 miliar, Pegadaian Tower Rp 594 miliar, dan Jalan KIT Batang Paket 1.4 Rp 350 miliar. 

Kemudian infrustruktur Kawasan Mandalika sebesar Rp 342 miliar, RSUD Banten Rp 241 miliar, Taman Ismail Marzuki Rp 190 miliar.

Jembatan Bogeg & Fly Over KA Bogeg Banten sebesar Rp 180 miliar, Rehab Jaringan Irigasi Rawa Kuala Kapuas Rp 178 miliar. Lalu LIPI Bandung Rp 172 miliar, RSIA Grha Waron Surabaya Rp 164 miliar, serta VO SGAR Mempawah (Inner Route) senilai Rp 164 miliar, dan sebagainya.

Berdasarkan kepemilikannya paling besar berasal dari swasta sebesar Rp 3,78 triliun atau setara 56,34 persen. Disusul kepemilikan Pemerintah sebesar Rp 1,90 triliun atau setara 28,34 persen, dan paling kecil oleh BUMN (SOE) sebesar Rp 1 triliun atau setara 15,32 persen.

Sedangkan perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, Jalan & Jembatan sebesar 53,74 persen, Gedung sebesar 32,78 persen, Industri sebesar 5,26 persen.

Kemudian irigasi sebesar 4,99 persen, bandara sebesar 1,36 persen, minyak dan gas sebesar 1,17 persen, dan power plant sebesar 0,70 persen.

"PTPP juga mulai memasuki area pertambangan melalui anak usahanya, yaitu PT PP Presisi Tbk. Di mana hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengembangan new market perusahaan,” ujar Yuyus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham PTPP

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 18 Juni 2021, saham PTPP Tbk melemah 3,96 persen ke posisi Rp 970 per saham.

Saham PTPP dibuka stagnan Rp 1.010 per saham. Saham PTPP  berada di level tertinggi Rp 1.015 dan terendah Rp 955 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 5.699 kali dengan nilai transaksi Rp 41,3 miliar.

Sepanjang 2021, saham PTPP merosot 45,84 persen. Saham PTPP berada di posisi tertinggi Rp 2.360 dan terendah Rp 1.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 884.434 kali dengan nilai transaksi Rp 10,2 triliun. Total volume perdagangan 6.026.783.819.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya