Liputan6.com, Jakarta - Selama kuartal I 2021, emiten pengolahan dan distribusi beras, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatatkan laba bersih merosot.
Laba bersih perseroan menjadi Rp 6,99 miliar, amblas sekitar 52,36 persen dibandingkan laba tahun berjalan di kuartal I-2020 sebesar Rp 14,67 miliar.
Baca Juga
Dilansir dari laporan keuangan PT Buyung Poetra Sembada Tbk yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/6/2021) HOKI membukukan penjualan neto sebesar Rp 240,74 miliar, turun 46,55 persen dibandingkan penjualan pada kuartal I-2020 sebesar Rp 450,23 miliar.
Advertisement
Sejalan dengan penurunan penjualan, Perseroan juga mencatatkan penurunan beban pokok penjualan. Beban pokok penjualan turun menjadi Rp 209,74 miliar dari sebelumnya Rp 405,32 miliar di kuartal I-2020.
Dari sisi aset Perseroan hingga kuartal I Â 2021 tercatat sebesar Rp 935,33 miliar, naik secara tahunan dari sebelumnya Rp 906,92 miliar. RInciannya, terdiri dari aset lancar senilai Rp 409,83 miliar, dan sisanya sekitar Rp 525,51 miliar merupakan aset tidak lancar.
Pada periode yang sama Perseroan mencatatkan liabilitas sebesar Rp 265,92 miliar, naik dari Rp 244,36 miliar pada kuartal I-2020. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 213,07 miliar, dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 52,85 miliar.
Sementara total ekuitas PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 669,42 miliar, naik tipis dari Rp 662,56 di kuartal I-2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham HOKI
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 22 Juni 2021, saham HOKI naik 4,62 persen ke posisi Rp 204 per saham. Saham HOKI dibuka stagnan di kisaran Rp 195.
Saham HOKI berada di posisi tertinggi Rp 206 dan terendah Rp 195. Total frekuensi perdagangan 2.573 kali dengan nilai transaksi Rp 13,9 miliar.
Sebelumnya, PT Buyung Poetra Sembada Tbk telah mendapatkan restu pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split pada Rabu, 27 Januari 2021. Perubahan stock split HOKI telah disepakati dengan rasio 1:4. Stock split dilakukan agar harga saham perseroan lebih terjangkau investor.
Adanya stock split, sampai saat ini penurunan sebesar 32,45 persen dari posisi harga setelah stock split pada 18 Februari 2021 yaitu Rp 302 menjadi Rp 204 pada penutupan perdagangan 22 Juni 2021.
Advertisement