IHSG Menguat, Investor Asing Beli Saham ITMG hingga ASII

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu pagi, 23 Juni 2021, IHSG naik 0,13 persen ke posisi 6.095,89.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jun 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2021, 09:26 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada awal sesi perdagangan Rabu, (23/6/2021). Investor asing masih melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,13 persen ke posisi 6.095,89. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,40 persen ke posisi 6.116. Indeks LQ45 fluktuaktif dengan naik 0,05 persen ke posisi 868. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 6.130,09 dan terendah 6.095. Sebanyak 208 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 161 saham melemah dan 150 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 143.276 kali dengan volume perdagangan 2,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 89,41 miliar di pasar regular. Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor IDXFinance melemah 0,29 persen dan IDXTechno tergelincir 0,01 persen, dan IDXProperty susut 0,07 persen.

Sementara itu, sektor IDXIndustry naik 1,83 persen, sektor IDXInfrastruktur menanjak 0,80 persen dan IDXInfra mendaki 0,80 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham LMAS naik 30,77 persen

-Saham TIRA naik 25 persen

-Saham BIKA naik 24,63 persen

-Saham ARTA naik 24,51 persen

-Saham BINA naik 23,18 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham EDGE melemah 7 persen

-Saham GOLD melemah 6,96 persen

-Saham CANI melemah 6,95 persen

-Saham PORT melemah 6,94 persen

-Saham SAMF melemah 6,9 persen


Aksi Investor Asing

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ITMG senilai Rp 3,8 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 3,2 miliar

-Saham IPTV senilai Rp 3,1 miliar

-Saham SAME senilai Rp 2,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 2,7 miliar

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 60 miliar

-Saham TBIG senilai Rp 5 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 4,6 miliar

-Saham ERAA senilai Rp 3,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 2,6 miliar


Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,71 persen, indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,27 persen, indeks Jepang Nikkei mendaki 0,13 persen. Selain itu, indeks Shanghai menguat 0,27 persen, indeks Singapura naik 0,23 persen dan indeks Taiwan melonjak 1,06 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada 22 Juni 2021 seiring the Federal Reserve atau bank sentral AS yang dovish sehingga meredakan kekhawatiran inflasi dan berpotensi menaikkan suku bunga lebih cepat.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada anggota parlemen di Kongres inflasi gaya tahun 1970-an akan "sangat tidak mungkin" terjadi sekarang. Sementara kenaikan 5 persen dalam ukuran harga konsumen tidak dapat diterima, inflasi harus turun kembali ke sasaran 2 persen, the Federal Reserve setelah ketidakseimbangan pasokan teratasi.

Sebelumnya, Presiden Fed New York John Williams mengatakan kenaikan suku bunga masih jauh di masa depan karena bank sentral mulai memperdebatkan pengurangan pembelian aset. 9 dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi – kebijakan konsumen naik 1 persen, teknologi informasi menguat 0,9 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya