Saham Burberry Tersungkur Setelah CEO Marco Gobbeti Umumkan Pengunduran Diri

Chief Executive Officer (CEO) Burberry, produsen barang mewah asal Inggris Marco Gobbeti akan mundur pada akhir 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 29 Jun 2021, 09:49 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2021, 18:52 WIB
Burberry Berkomitmen Usung Prinsip Iklim Positif di Tahun 2040
Burberry adalah merek mewah besar pertama yang membuat komitmen eksplisit untuk menjadi iklim positif di tahun 2040. (Foto: Unsplash.com/Joshua Lawrence).

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Burberry, produsen barang mewah asal Inggris Marco Gobbetti akan mengundurkan diri pada akhir 2021. Ia mundur untuk mengambil kesempatan lain yang akan membuatnya lebih dekat dengan keluarganya di Italia.

Gobbeti akan mundur pada akhir 2021 setelah hampir lima tahun bersama perusahaan. "Dengan Burberry berenergi kembali dan dengan kuat berada di jalur pertumbuhan yang kuat, saya merasa sekarang adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mundur,” ujar Gobbetti dilansir dari CNBC, Senin (28/6/2021).

Saham Burberry tersungkur 6,6 persen setelah mengumumkan pengunduran diri dan mengambil kesempatan di perusahan barang mewah.

Pada awal perdagangan, indeks acuan saham Eropa Stoxx600 turun 0,3 persen yang dipicu penurunan saham perjalanan dan wisata 2,7 persen. Saham perawatan kesehatan naik 0,4 persen.

Bursa saham Eropa melemah seiring bursa saham Asia yang bervariasi pada awal pekan ini. Bursa saham Asia bervariasi setelah data laba perusahaan industri China melambat pada Mei.

Pemerintah China mengumumkan laba perusahaan industri China naik 36,4 persen pada Mei 2021. Angka ini melambat dibandingkan pertumbuhan year on year (YoY) 57 persen pada April 2021.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bursa Saham Asia Bervariasi pada Awal Pekan

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (28/6/2021). Perdagangan bursa saham di Hong Kong dilanjutkan setelah sempat jeda pada perdagangan pagi karena kondisi cuaca buruk.

Indeks Hang Seng melemah pada perdagangan Senin sore. Perdagangan di bursa saham Hong Kong dilanjutkan setelah peringatan cuaca buruk sebelumnya diturunkan.

Bursa Hong Kong mengumumkan sebelumnya sesi perdagangan, bursa saham dan derivatif termasuk Stock Connect akan ditunda karena peringatan badai. Sinyal hujan badai dikeluarkan sebagai peringatan hujan lebat karena akan sebabkan banjir di jalan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Bursa saham China juga bervariasi. Indeks saham Shanghai susut 0,15 persen, sedangkan indeks Shenzhen naik 0,79 persen.

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional China menunjukkan keuntungan perusahaan industri China naik 36,4 persen pada Mei 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, ada perlambatan dari pertumbuhan year on year (YoY) 57 persen pada April 2021.

Di Jepang, indeks saham Nikkei turun 0,15 persen, sementara itu indeks Topix menguat tipis. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,12 persen. Indeks saham Australia sedikit berubah. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya