Sejumput Kisah Perjalanan Bukalapak hingga Akhirnya IPO

Chief Executive Officer Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengatakan, IPO Bukalapak merupakan sebuah tonggak sejarah bagi industri teknologi dan pasar modal di Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jul 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2021, 09:00 WIB
Bukalapak.
Bukalapak.

Liputan6.com, Jakarta - Bermula dari modal Rp 80 ribu, perusahaan rintisan (startup) unicorn tanah air, Bukalapak, kini mantap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas saham ke publik melalui initial public offering (IPO).

Chief Executive Officer Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengatakan, IPO Bukalapak merupakan sebuah tonggak sejarah bagi industri teknologi dan pasar modal di Indonesia.

"Untuk pertama kalinya perusahaan startup unicorn akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia," kata dia seperti dikutip, Selasa (13/7/2021).

Langkah itu diambil oleh Bukalapak dengan komitmen untuk menciptakan ekonomi berbasis teknologi yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia utama nya.

Melalui IPO ini, Bukalapak berharap dengan menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI), masyarakat Indonesia bisa ikut memiliki, mengawasi dan menjaga Bukalapak.

"Melalui rencana  IPO ini, kami yakin dapat semakin memperkuat jaringan bisnis dan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk berkembang bersama guna mewujudkan ekosistem digital, serta memajukan UMKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi Bukalapak untuk mewujudkan perekonomian yang adil bagi semua,“ kata dia.

Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos semasa berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dilansir dari laman resmi Perusahaan, tujuan dari Bukalapak adalah untuk membantu warung-warung yang kesehariannya mengalami kesulitan beradaptasi di era internet. Bermodal Rp 80 ribu, mereka gunakan untuk pemesanan alamat website yang digunakan Bukalapak hingga sekarang.

Seiring berjalannya waktu, pada 2017 Bukalapak berhasil bertengger sebagai startup unicorn dengan valuasi valuasi pasar perusahaan telah mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

Pada tahun yang sama, Bukalapak meluncurkan Mitra Bukalapak untuk membantu warung-warung ini bersaing dengan toko-toko modern. Melalui Mitra Bukalapak, kini warung dapat menawarkan layanan tambahan secara online, seperti bayar tagihan dan top up pulsa.

Mitra Bukalapak juga menghubungkan warung dengan distributor barang kebutuhan sehari-hari, merampingkan jalur distribusi, menurunkan harga modal barang-barang tersebut, dan meningkatkan marjin keuntungan bagi usaha-usaha kecil.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Rencana IPO

Penawaran umum perdana saham PT Bukalapak.com Tbk (Dok: Bukalapak)
Penawaran umum perdana saham PT Bukalapak.com Tbk (Dok: Bukalapak)

Pertumbuhan pendapatan mitra Bukalapak dari 2018 hingga 2020 lebih dari 1.200 persen. Pada 2020, segmen Mitra bUkalapak mencatatkan pendapatan terbesar kedua setelah segmen ecommerce sebesar Rp 198,83 miliar.

Hingga saat ini, Bukalapak teah melayani lebih dari 6,5 juta Pelapak (online sellers), 8 juta Mitra Bukalapak beserta 100 juta pengguna.  

Memasuki paruh kedua tahun ini, Bukalapak akhirnya melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) ditargetkan dapat dilaksanakan pada 28 Juli - 30 Juli 2021.

Pencatatan di BEI dengan kode saham BUKA dijadwalkan pada 6 Agustus 2021. Bukalapak akan melepas sebanyak-banyaknya 25.765.504.851 lembar saham dengan nilai nominal Rp 50.

Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran IPO Rp 750-Rp 850. Perseroan diperkirakan meraup dana sebanyak-banyaknya Rp 21,90 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya