Liputan6.com, Jakarta - Melalui media sosial Twitter, European Central Bank atau ECB mengaku bila pihaknya memiliki renacana untuk meluncurkan mata uang digital yang lebih ramah lingkungan, yakni euro digital.
Seperti dilansir Cointelegraph, Kamis (15/7/2021), ECB telah bergabung dengan lembaga keuangan ramah lingkungan yang sedang berkembang saat mengumumkan keputusan tersebut.
"Kami akan melihat bagaimana euro digital dapat dirancang dan didistribusikan ke semua orang di kawasan Eropa," tulis tweet tersebut.
Advertisement
Menurut siaran pers yang dibagikan, dewan pemerintahan ECB telah meluncurkan fase penyelidikan proyek euro digital. Fase ini direncanakan berlangsung selama dua tahun. Selama itu, Euro akan merancang mata uang digital yang berfokus pada preferensi pengguna dan saran teknis oleh pedagang serta perantara.
Berbagi lebih banyak wawasan, pernyataan resmi ECB juga menyoroti bagaimana melindungi privasi penggunanya. Hal ini selaras dengan persyaratan GDPR (General Data Protection Regulation) nasional.
"Ini juga menunjukkan bahwa kebutuhan energi infrastruktur dapat diabaikan dibandingkan dengan konsumsi energi dan jejak lingkungan dari aset kripto, seperti bitcoin," tulis keterangan resmi tersebut.
Salah satu anggota dewan eksekutif ECB, Fabio Panetta mengklarifikasi, keberhasilan euro digital akan sangat bergantung pada nilai tambah pedagang dan perantara keuangan di kawasan euro.”
Pada garis waktu yang sama, Uni Emirat Arab juga mengumumkan minat untuk meluncurkan versi digital dari fiat negara tersebut. Rencana tersebut dimulai tiga tahun ke depan yakni 2023-2026. Bank Sentral UEA bermaksud untuk menjadi salah satu dari 10 pemimpin keuangan teratas di seluruh dunia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Vietnam Uji Coba Mata Uang Digitalnya
Terus memberikan dampak, raksasa perbankan di seluruh dunia mengumumkan minat mereka untuk bereksperimen dengan berbagai jenis aset kripto.
Baru-baru ini, Perdana Menteri Vietnam, Phạm Minh Chính meminta Bank Negara Vietnam untuk mulai menguji coba mata uang digitalnya sendiri.
Meski ekosistem kripto menghadapi perlawanan arus utama yang sangat besar, banyak pemimpin pemerintah yang terus berbagi minat dalam mencoba mata uang digital.
Advertisement