Marak Bank Digital, Begini Strategi Bank Mayapada

Bank Mayapada (MAYA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 200 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Jul 2021, 21:16 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 21:16 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 turut andil dalam mengakselerasi digitalisasi di dalam negeri. Lantaran, hampir segala aktivitas kini dapat dilakukan secara daring.  Mulai dari pemenuhan kebutuhan sehari hari lewat layanan pesan antar, belanja daring, hingga transaksi perbankan yang juga bisa dilakukan secara online.

Hal itu menyusul pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah untuk meminimalkan mobilitas masyarakat selama pandemi. maka tak ayal, kini bank-bank mulai berlomba untuk mengembangkan layanan digital. Baik melakukan transformasi total sebagai bank digital, atau pengembangan layanan digital tetapi tetap pada bisnisnya sebagai bank konvensional.

"Dengan pandemi ini mengubah kebiasaan nasabah yang harus diakomodir oleh bank. Jadi digital banking adalah suatu keniscayaan. Kita arahnya ke sana,” ujar Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA), Haryono Tjahjarijadi dalam paparan publik usai RUPS, Rabu (21/7/2021).

"Kita arah bisnisnya mendigitalisasi,” ia menambahkan.

Sehubungan dengan itu, Bank Mayapada menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 200 miliar, utamanya untuk IT. IT tersebut termasuk untuk pengembangan layanan digital perbankan yang dimiliki Bank Mayapada.

"Capex itu ada dua. Pertama unutk pengembanan produk baru dan kedua untuk kita punya digital banking. Ini infrastrukturnya dan sistem keamanan butuh biaya yang besar yang tiap tahun kita tingkatkan," kata Haryono.

Ia menuturkan, belanja modal yang disiapkan Bank Mayapada cukup besar di tengah pandemi COVID-19.

"Walaupun masa sulit pandemi ini, belanja modal cukup besar. Hampir Rp 200 miliar. Sekitar Rp 170 - 180 miliar,” pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bakal Gelar Aksi Korporasi

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Mayapada Internasional Tbk akan menggelar aksi korporasi pada 2021. Perseroan akan memakai laporan keuangan Juni 2021 untuk menggelar aksi korporasi tersebut.

"Tapi kami masih jajaki. Belum ada angka yang fix,” ujar Direktur Utama Bank Mayapada, Haryono Tjahrarijadi, dalam paparan publik, Rabu, 21 Juli 2021.

Ia mengatakan, seluruh pemegang saham Bank Mayapada berkomitmen untuk menjaga modal dan likuiditas perseroan. Pihaknya mengharapkan dapat menggelar aksi korporasi tersebut dengan memakai laporan keuangan Juni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya