Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah perpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sebelumnya PPKM Darurat dijadwalkan berlangsung pada 3 hingga 20 Juli 2021, pembatasan kali ini hingga 25 Juli 2021.
Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan bila perpanjangan PPKM Darurat sudah diprediksi sebelumnya.
"Sebetulnya sudah diprediksi sebelumnya, waktu itu IHSG sempat terkoreksi. Kalau hari ini dilihat IHSG masih baik-baik saja karena memang sudah diprediksi akan ada perpanjangan PPKM darurat," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (21/7/2021).
Advertisement
Meski demikian, Wawan menegaskan bila PPKM yang diberlakukan tak kunjung usai, hal ini tentu akan memberikan pengaruh jangka panjang pada sektor pasar modal.
"Untuk jangka panjang ini pasti akan berpengaruh, semakin lama PPKM darurat, ekonomi kita pasti tidak akan sesuai dengan perkiraaan targetnya," ujarnya.
Meski saat ini sudah kembali di angka 6.000, penurunan pertumbuhan ekonomi diprediksi masih akan terjadi tahun ini. Hal ini tak terlepas dari sentimen negatif yang terjadi.
"Saya melihat lebih membutuhkan katalis positif yang mampu menggerakan IHSG, contohnya vaksinasi dan penurunan jumlah kasus penderita baru COVID-19," tuturnya.
Sebelumnya, laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, pergerakan IHSG pada Rabu, 21 Juli 2021 akan dipengaruhi oleh reaksi pelaku pasar terhadap keputusan perpanjangan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021. Pemerintah berencana membuka kegiatan bertahap bila tren penurunan kasus COVID-19 dapat berlanjut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada Rabu, 21 Juli 2021
Sebelumnya, IHSG menguat 0,21 persen atau 12,58 poin ke posisi 6.029,97 pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Juli 2021. Indeks LQ45 naik 0,42 persen ke posisi 841,41. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 6.053,19 dan terendah 6.020,86. Sebanyak 274 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 206 saham melemah dan 171 saham diam di tempat.
Secara indeks sektoral, indeks sektoral IDXindustri mencatat penguatan terbesar dengan naik 1,33 persen. Kemudian indeks sektoral IDXsiklikal menguat 1,17 persen dan IDXproperti bertambah 0,86 persen.
Selain itu, indeks sektoral IDXtrans susut 1,88 persen, indeks sektoral IDXhealth merosot 1,65 persen, dan IDXbasic tergelincir 0,46 persen.
Total frekuensi perdagangan 1.301.290 kali dengan volume perdagangan 20,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 213,20 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.512.
Advertisement