Krakatau Steel Optimistis Kinerja Positif Berlanjut hingga Akhir 2021

Nilai penjualan Krakatau Steel (KRAS) meningkat sebesar 90,9 persen menjadi Rp 15,3 triliun,

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Jul 2021, 15:27 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 15:26 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mencatatkan kinerja positif selama semester I 2021. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan penjualan dan laba.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, nilai penjualan Krakatau Steel meningkat sebesar 90,9 persen menjadi Rp 15,3 triliun, dibandingkan nilai penjualan pada semester 1 tahun lalu sebesar Rp 8 triliun.

"Peningkatan penjualan itu termasuk ekspor dan program efisiensi serta kinerja anak perusahaan yang semakin baik,” tutur Silmy kepada Liputan6.com, Sabtu (24/7/2021).

Ia yakin terhadap kinerja semester II 2021. "Sehingga prospek semester II tetap optimis,” ujar Silmy.

Volume penjualan produk utama Krakatau Steel meningkat sebesar 43,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. Peningkatan volume penjualan Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC) menjadi sebesar 995 ribu ton dibandingkan 692 ribu ton pada 2020.

Selain itu, penjualan ekspor Krakatau Steel pun meningkat 15 kali lipat menjadi sebesar 162.243 ton pada 2021 dibandingkan periode yang sama pada 2020 yaitu sebesar 10.817 ton.

Silmy mengatakan, dengan memproduksi produk HRC dan CRC sebanyak 1.008.000 ton pada semester 1 2021 dan diikuti dengan semakin turunnya biaya produksi per tonnya, produktivitas Krakatau Steel pun meningkat 61 persen.

Dari raihan itu, Perseroan mempu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 475 miliar, meningkat 601,3 persen dibandingkan perolehan laba bersih pada periode yang sama pada 2020, yaitu sebesar Rp 67 miliar.

EBITDA Krakatau Steel hingga Juni 2021 meningkat menjadi Rp 1,2 triliun. EBITDA tersebut hampir dua kali lipat melebihi realisasi di 2020 yang sebesar Rp 687 miliar. Adapun tren program efisiensi Krakatau Steel pada2020 nampak berlanjut di 2021. Hal itu terlihat dari laporan Semester 1 2021 di mana terjadi penurunan variable cost dan fixed cost per tonnya. Hingga Juni 2021, Variable Cost menurun 13,1 persen dan Fixed cost  tereduksi 22,8 persen. 

Pada semester 1 2021 ini, Krakatau Steel juga berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 18,1 persen menjadi Rp1,7 juta per ton dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp2 juta per ton.

Penurunan biaya operasional ini diantaranya terjadi pada penurunan biaya energi sebesar 12 persen, penurunan biaya spare part sebesar 17,6 persen, serta penurunan biaya tenaga kerja hingga 24,7 persen.

Peningkatan kinerja Krakatau Steel juga diikuti oleh perbaikan kinerja anak perusahaan Krakatau Steel yang secara keseluruhan dapat membukukan laba. Nilai penjualan anak perusahaan Krakatau Steel pada 2021 meningkat sebesar 46,6 persen menjadi Rp 4,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020, yaitu sebesar Rp 3,2 triliun.

Laba bersih anak perusahaan Krakatau Steel juga meningkat sebesar 21,2 persen menjadi Rp 397 miliar dibandingkan Semester I tahun lalu sebesar Rp 327 miliar.

"Perbaikan kinerja Krakatau Steel disebabkan adanya peningkatan produktivitas, volume penjualan domestik dan ekspor serta program efisiensi yang terus dilakukan sejak tahun 2020. Dengan perolehan laba di semester I-2021 ini, kami optimis Krakatau Steel dapat melanjutkan tren positifnya hingga akhir tahun,” pungkas Silmy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham KRAS

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Juli 2021, saham KRAS turun 0,94 persen ke posisi Rp 525 per saham. Saham KRAS dibuka stagnan di posisi Rp 530 per saham.

Saham KRAS berada di level tertinggi Rp 550 dan terendah Rp 515 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.875 kali dengan volume perdagangan 614.665. Nilai transaksi harian Rp 32,4 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya