Harga Emas Naik, Laba Bersih Archi Indonesia Tumbuh 24 Persen pada Semester I 2021

Laba bersih PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) meningkat 24 persen menjadi USD 32,6 juta atau Rp 471,25 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Agu 2021, 11:46 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 23:32 WIB
Paparan publik IPO PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)
Paparan publik IPO PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mencatatkan pendapatan konsolidasian yang meningkat 9 persen menjadi USD 142,4 juta atau sekitar Rp 2,06 triliun pada semester I 2021 (kurs Rp 14.456 per USD) dibandingkan dengan USD 130,1 juta pada periode sama tahun lalu.

Kenaikan pendapatan ini didukung oleh kenaikan harga rata-rata penjualan emas menjadi USD 1.802 per ons dibandingkan dengan sebelumnya USD 1.656 per ons.

Dari raihan tersebut, PT Archi Indonesia Tbk mencatatkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (earnings before interest, tax, depreciation and amortization/EBITDA) meningkat 5 persen menjadi USD 75,5 juta. Sedangkan laba bersih meningkat 24 persen menjadi USD 32,6 juta atau Rp 471,25 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan laba bersih tersebut terutamanya didorong oleh harga rata- rata penjualan emas yang lebih tinggi sebesar 9 persen serta penurunan biaya penambangan sebesar 16 persen dari USD 3,35 per ton menjadi USD 2,83 per ton, meski terjadi kenaikan jumlah total biaya penambangan akibat dari kenaikan sementara rasio pengupasan tanah (stripping ratio) akibat dari pembukaan Pit Araren tahap 5.

"Kinerja keuangan Archi pada semester pertama tahun 2021 diuntungkan dari harga emas yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Direktur Utama Perseroan, Kenneth Ronald Kennedy dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (30/7/2021).

Ia menambahkan, pperasional perseroan dalam periode ini menyelesaikan pengembangan aktivitas penambangan dan pengupasan tanah (waste removal) tahap lanjut dari Pit Araren yang memiliki kadar emas lebih tingg. "Di mana kami telah berhasil melakukan transisi dari tahap 3 ke tahap 5,” ujar dia.

Posisi kas bersih, di luar kas yang dibatasi penggunaannya, sebesar USD 16,1 juta per 30 Juni 2021, lebih rendah daripada per 31 Desember 2020 sebesar USD 40,2 juta.

Hal ini terutamanya disebabkan oleh kenaikan arus kas keluar yang signifikan untuk aktivitas investasi, utamanya untuk penambahan aset tetap dan properti pertambangan. PT Archi Indonesia Tbk berharap untuk dapat membiayai kebutuhan belanja modal seluruhnya dari kas masuk hasil aktivitas operasi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Total Utang

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)

Sementara posisi total utang bersih Perseroan adalah sebesar AS314,2 juta pada 30 Juni 2021. Dihitung dari jumlah utang berbunga (interest bearing debts) sebesar USD 380,9 juta dikurangi dengan kas yang dibatasi penggunaannya terkait dengan Debt Service sebesar USD 66,7 juta.

Pada awal Juli 2021, Perseroan telah membayarkan sebagian utang bank jangka panjang (termasuk dalam utang berbunga) sebesar USD 59,3 juta dari dana hasil IPO. Sehingga, posisi total utang per publikasi ini dikeluarkan adalah sebesar USD 321,6 juta.

Dengan demikian, rasio utang terhadap ekuitas (DER) Archi saat ini adalah sebesar 1,7x, menurun signifikan dari 4,1x pada 31 Desember 2020.

 

Gerak Saham ARCI

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) stagnan di posisi Rp 650 per saham pada penutupan perdagangan 30 Juli 2021. Saham ARCI berada di level tertinggi Rp 665 dan terendah Rp 635 per saham. Total frekuensi perdagangan 540 kali dengan volume perdagangan 136.354. Nilai transaksi harian Rp 8,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya