Lays hingga Cheetos Bakal Setop Produksi Agustus 2021

Produksi makanan ringan Lays, Doritos, dan Cheetos mulai berhenti produksi pada Agustus 2021. Yuk simak kilas baliknya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Agu 2021, 23:12 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 20:06 WIB
Lays
Keripik kentang Lays. (dok. Instagram @laysindonesia/https://www.instagram.com/p/B8a_BgHh12s/)

Liputan6.com, Jakarta - Produksi makanan ringan Lays, Doritos, dan Cheetos disetop mulai Agustus 2021 hingga 2024. Produk makanan ringan tersebut diproduksi PT Indofood Fritolay Makmur yang di bawah lisensi PepsiCo.

Namun, pada Februari 2021, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membeli seluruh saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang dimiliki oleh Fritolay Netherlands Holding B.V. senilai Rp 494 miliar.

Jumlah tersebut setara dengan 49 persen dari total saham yang diterbitkan oleh IFL. Total kepemilikan saham ICBP di perusahaan patungan PT Indofood Fritolay Makmur menjadi 99,99 persen.

Dengan begitu, baik Fritolay, PepsiCo maupun pihak afiliasi lainnya dilarang memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan apapun di Indonesia.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,  Gideon A.Putro menuturkan, IFL akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo setelah IFL menyelesaikan semua proses persiapan penghentian produksi dan penjualan produk dengan merek milik PepsiCo.

Transaksi itu harus sudah diselesaikan dalam waktu enam bulan dari sejak tanggal dilakukannya transaksi. Jadi transaksi itu akan selesai mulai Agustus 2021.

"Fritolay, PepsiCo, dan atau pihak afiliasi lainnya tidak boleh memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan apapun di Indonesia yang bersaing dengan produk IFL selama tiga tahun dari sejak berakhirnya masa transisi,” tulis dia dalam keterbukaan informasi BEI, yang dikutip 19 Februari 2021.

Setelah Indofood CBP yang memborong saham Fritolay milik PepsiCo di IFL sehingga kepemilikan perseroan menjadi 99,99 persen. Kemitraan dua perseroan ini pun putus setelah 30 tahun.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa, manajemen mengungkapkan, produk-produk merek milik PepsiCo itu menyumbang sekitar 30 persen terhadap total pendapatan dan laba PT Indofood Fritolay Makmur (IFL).

Kali ini Liputan6.com merangkum sejarah produk makanan ringan ini ditulis Kamis (5/8/2021) yang dikutip dari berbagai sumber:

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sejarah

Doritos

Selama liburan keluarga ke California selatan, Arch West, mantan eksekutif periklanan dan wakil presiden pemasaran di Frito-Lay makan keripik tortilla dari sebuah kios.

Sontak ia kepikiran dan yakin bahwa keripik tortila ini akan menjadi "hal besar berikutnya" bagi perusahaan.Dia lalu kembali bekerja dan mengajukan ide. Arch West biasa merayu rekan-rekan eksekutifnya, dan berhasil menempatkan Doritos di rak-rak toko pada 1964.

Kala itu, produk ini laris manis di Southwest. Hingga akhirnya Doritos melebarkan sayapnya ke berbagai negara dengan penyesuaian rasa. di Mexico misalnya, Doritos diproduksi dalam varian rasa taco.Empat tahun kemudian, muncul Doritos yang terasa seperti keju nacho. Pada 1986, Doritos hadir dengan rasa seperti saus salad. Pada 2010, produk ini mampu meraup USD 5 miliar setahun.

Cheetos

Cheetos ditemukan pada 1948 oleh pendiri Fritos Charles Elmer Doolin di Dallas, Texas. Namun, Doolin belum memiliki sumber daya untuk membawa makanan ringannya ke seluruh negeri. Doolin bermitra dengan pengusaha keripik kentang Herman W. Lay untuk merilis Cheetos secara nasional, serta produk kentang bernama Fritatos.

Cheetos terbukti sangat sukses sehingga, pada 1961, Doolin dan Lay menggabungkan dua perusahaan mereka untuk membentuk Frito-Lay Inc. Makanan ringan sekarang dimiliki oleh PepsiCo.

Produk Cheetos pertama yang dirilis adalah Crunchy Cheetos. Kemudian, pada tahun 1971 barulah muncul produk Cheetos lainnya yakni Cheetos Puffs.

Cheetos membuka restoran pop-upnya sendiri di New York City pada 2017 yang dinamakan Spotted Cheetah. Restoran ini menampilkan dekorasi yang terinspirasi Cheetos dan menu yang menampilkan makanan ringan klasik.

Cheetos memiliki sejumlah kolaborasi makanan cepat saji yang berbeda, termasuk bermitra dengan Taco Bell. Cheetos juga bermitra dengan Burger King untuk membuat Mac n 'Cheetos, dan KFC, dengan peluncuran sandwich ayam goreng Cheetos.

 

Lays

Sementara Lays yang didirikan Herman W. Lay pertama kali menjual camilan keripik kentangnya pada tahun 1930-an. Ia menjual Lays berkeliling menggunakan mobilnya di sekitaran wilayah Nashville, Tennessee, AS.

Pada 1944, Lays menjadi salah satu merek makanan ringan pertama yang mengiklankan produknya di TV. Namun di saat yang bersamaan, muncul pesaing Lays yang kemudian dikenal sebagai Fritos. Setelah bersaing hampir 30 tahun, Lays dan Fritos bergabung membentuk Frito-Lay pada 1961.

Empat tahun kemudian, perusahaan tersebut bergabung lagi dengan Pepsi-Cola untuk membuat PepsiCo. Setelah bergabung, Lays semakin popular di AS. Laku keras, Lay's akhirnya memperluas jangkauannya ke berbagai negara. Di berbagai negara yang ditujunya, Lays memiliki rasa yang bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Tergantung di mana Anda berada di dunia, rasa Lays akan berubah untuk mencerminkan makanan dan selera populer di berbagai negara. Misalnya, di India, Anda bisa menemukan rasa seperti Magic Masala. Kemudian di Thailand, keripik Lays memiliki rasa seperti ayam kemangi dan kari kepiting.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya