Trisula Textile Industries Kantongi Laba Bersih Rp 5,6 Miliar

Kontribusi terbesar PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) pada semester I 2021 masih didominasi oleh penjualan domestik sebesar 95 persen

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 09 Agu 2021, 22:03 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 22:02 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) mencetak pertumbuhan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2021.

Dalam keterangan resminya, emiten penyedia kain, seragam, dan fashion ini meraup laba Rp5,6 miliar.

“Pada semester I 2021 kami bersyukur berhasil mendapatkan kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp5,6 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu  Rp301,2 juta," kata Sekretaris Perusahaan BELL, R Nurwulan Kusumawati, Senin (9/8/2021).

Meski demikian, penjualan BELL selama 6 bulan pertama mengalami koreksi, karena pencapaian Rp223,5 miliar. Padahal periode yang sama tahun sebelumnya berhasil mencapai Rp 301 miliar. Hal ini tak terlepas pandemi COVID-19.

Adapun kontribusi terbesar pada semester I 2021 masih didominasi oleh penjualan domestik sebesar 95 persen, sedangkan ekspor sebesar 5 persen. Namun, di sisi lain  pendapatan operasional BELL pada  semester I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 19,2 persen.

"Melihat hal ini, perusahaan berupaya untuk melakukan efisiensi pada seluruh proses operasional sesuai dengan kebutuhan yang ada. Mulai dari penggunaan bahan baku, pengaturan  waktu kerja dan produksi sesuai dengan pesanan," kata Nurwulan.

Perusahaan juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk  dan kepuasan pelanggan, seiring dengan komitmen dalam mendukung pelestarian lingkungan.

"Diharapkan  kondisi perekomian dan pandemi COVID-19  ini segera pulih kembali. BELL berupaya  keras untuk melewati tahun yang masih penuh tantangan ini dan optimis dapat menutupnya dengan kinerja yang baik,” ujar dia.

Ia menambahkan, seiring dengan hal tersebut BELL terus menjalankan strategi yang telah ditetapkan  dan meningkatkan prinsip ESG sesuai dengan target dan rencana perseroan.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham BELL

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Senin, 9 Agustus 2021, saham BELL turun 3,17 persen ke posisi Rp 122 per saham. Saham BELL dibuka stagnan di posisi Rp 126.

Saham BELL berada di level tertinggi Rp 128 dan terendah Rp 121 per saham. Total frekuensi perdagangan 241 kali dengan volume perdagangan 5.148. Nilai transaksi Rp 63,1 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya