Investor Pasar Modal Sentuh 5,89 Juta, Generasi Milenial dan Gen Z Mendominasi

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, total jumlah investor di pasar modal Indonesia sudah mencapai 5,89 juta investor hingga 6 agustus 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 10 Agu 2021, 11:52 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2021, 11:51 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta terlihat serius saat mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki usia 44 tahun aktifnya pasar modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menegaskan bila jumlah investor meningkat signifikan.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, total jumlah investor di pasar modal Indonesia sudah mencapai 5,89 juta investor hingga 6 agustus 2021.

"Tumbuh lebih dari 4 kali lipat dari 2017. Jumlah tersebut didominasi oleh investor individu lokal sebesar 99 persen," ujar dia, Selasa (10/8/2021).

Selain itu, Uriep juga menegaskan bila saat ini, generasi milenial dan generasi Z merupakan investor yang mendominasi di pasar modal.

"Didominasi generasi milenial serta generasi Z sebesar 80 persen. Tren yang sama juga terlihat pada jumlah investor bertransaksi saham yang mengalami peningkatan hampir 200 ribu investor secara harian aktif investasi," ujarnya.

Meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19, investor ritel domestik mendominasi transaksi harian yang dilakukan di bursa saham. Hal ini terjadi berkat dukungan infrastruktur teknologi yang semakin meningkat.

"Walaupun dalam kondisi pandemi lebih dari 59 persen yang transaksi saham di dominasi ritel. Kenaikan ini didukung infrastruktur teknologi dan simplifikasi pembukaan rekening. Ini dukung oleh data lebih dari 60 persen investor memiliki rekening di agen penjual fintech," tuturnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IHSG Menguat 2,5 Persen

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat sepanjang tahun berjalan 2021.  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat kenaikan sebesar 2,5 persen pada 2021.

Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, salah satu faktor utama meningkatnya kinerja IHSG dikarenakan optimisme pasar untuk menghadapi pandemi Covid-19.

"Memasuki tahun kedua pandemi COVID-19, sepanjang tahun 2021 ini kinerja IHSG mengalami kenaikan 2,5 persen yang dipengaruhi oleh bangkitnya optimisme pasar dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujar dia, Selasa, 10 Agustus 2021.

Untuk kinerja tertinggi pada 2021, Uriep menyebut pada 13 Januari 2021 terjadi kenaikan laju IHSG hingga 7,6 persen atau mencapai 6.435.

"Pada 2021 level tertinggi IHSG terjadi pada 13 Januari yakni 6.435 atau naik 7,6 persen dibandingkan akhir tahun 2020 bertepatan dengan vaksinasi Covid-19 di Indonesia," tutur dia.

Selama 2021 pasar modal Indonesia berhasil memfasilitasi 28 perusahaan tercatat baru, sehingga secara total, perusahaan terbuka yang bisa menjadi pilihan investor mencapai 740 perusahaan.

"Ini merupakan pencapaian tertinggi di ASEAN selama 4 tahun berturut turut. Minggu lalu kita juga mencatat perusahaan unicorn pertama yakni Bukalapak," tuturnya.

Di sisi nilai efek yang tersimpan di pasar modal meningkat 16,33 persen dan didominasi oleh investor domestik dengan persentase mencapai 59,95 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya