Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan koreksi pada perdagangan saham Rabu (18/8/2021). Rilis data neraca perdagangan akan warnai laju IHSG.
IHSG ditutup melemah 0,8 persen ke posisi 6.087 pada perdagangan Senin, 16 Agustus 2021, yang diirngi dengan membesarnya tekanan jual dan membentuk moving average (MA) 20-nya.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG tidak mampu bergerak menguat kembali di atas 6,179, IHSG rawan koreksi membentuk wave [c] dari wave E ke area 5,850-5,900 terlebih bila IHSG bergerak ke bawah support 6,042.
Advertisement
“Skenario terbaiknya, pada label merah, di mana koreksi IHSG hanya akan menguji 6,000-6,010 dan kembali menguat,” ujar dia dalam catatannya.
Herditya prediksi, IHSG berada di kisaran support 6.042,5.947, dan resistance 6.209,6.263.
Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG cenderung berpotensi tertekan pada Rabu pekan ini. Ia prediksi IHSG menguji support rentang 6.020-6.110.
“Indikator stochastic dan RSI bergerak pada momentum bearish mengiringi pergerakan tertekan dari indikator MACD yang alami negatif histogram. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak tertekan,” ujar Lanjar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sentimen yang Bayangi IHSG
Untuk sentimen, Lanjar menuturkan, investor akan menanti data neraca dagang pada Juli 2021. Ia mengatakan, aktivitas ekspor akan turun menjadi 30,2 persen dan impor susut menjadi 52,15 persen.
Sedangkan dari eksternal, Lanjar mengatakan, bursa Asia berpotensi kembali dibuka melemah. Hal ini setelah wall street alami penurunan terburuk dalam sebulan terakhir. Penurunan wall street itu terjadi di tengah kekhawatiran kasus COVID-19 kembali bangkit dan menganggu pemulihan ekonomi.
Ekuitas Tiongkok yang terdaftar di Amerika Serikat kembali turun setelah Beiking meningkatkan tindakan keras regulasinya. Harga komoditas terpantau mayoritas melemah antara lain harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 1,04 persen, batu bara melemah 2,33 persen dan nikel susut 1,68 persen.
Advertisement
Saham Pilihan
Untuk saham-saham yang menjadi pilihan antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Selain itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT BRI Agro Tbk (AGRO), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Timah Tbk (TINS).