Data Neraca Perdagangan Bayangi IHSG, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada Rabu, 18 Agustus 2021. Investor akan cermati data neraca perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Agu 2021, 07:17 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 07:17 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan koreksi pada perdagangan saham Rabu (18/8/2021). Rilis data neraca perdagangan akan warnai laju IHSG.

IHSG ditutup melemah 0,8 persen ke posisi 6.087 pada perdagangan Senin, 16 Agustus 2021, yang diirngi dengan membesarnya tekanan jual dan membentuk moving average (MA) 20-nya.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG tidak mampu bergerak menguat kembali di atas 6,179, IHSG rawan koreksi membentuk wave [c] dari wave E ke area 5,850-5,900 terlebih bila IHSG bergerak ke bawah support 6,042.

“Skenario terbaiknya, pada label merah, di mana koreksi IHSG hanya akan menguji 6,000-6,010 dan kembali menguat,” ujar dia dalam catatannya.

Herditya prediksi, IHSG berada di kisaran support 6.042,5.947, dan resistance 6.209,6.263.

Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG cenderung berpotensi tertekan pada Rabu pekan ini. Ia prediksi IHSG menguji support rentang 6.020-6.110.

“Indikator stochastic dan RSI bergerak pada momentum bearish mengiringi pergerakan tertekan dari indikator MACD yang alami negatif histogram. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak tertekan,” ujar Lanjar.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sentimen yang Bayangi IHSG

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk sentimen, Lanjar menuturkan, investor akan menanti data neraca dagang pada Juli 2021. Ia mengatakan, aktivitas ekspor akan turun menjadi 30,2 persen dan impor susut menjadi 52,15 persen.

Sedangkan dari eksternal, Lanjar mengatakan, bursa Asia berpotensi kembali dibuka melemah. Hal ini setelah wall street alami penurunan terburuk dalam sebulan terakhir. Penurunan wall street itu terjadi di tengah kekhawatiran kasus COVID-19 kembali bangkit dan menganggu pemulihan ekonomi.

Ekuitas Tiongkok yang terdaftar di Amerika Serikat kembali turun setelah Beiking meningkatkan tindakan keras regulasinya. Harga komoditas terpantau mayoritas melemah antara lain harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 1,04 persen, batu bara melemah 2,33 persen dan nikel susut 1,68 persen.

Saham Pilihan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk saham-saham yang menjadi pilihan antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Selain itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sementara itu, Herditya memilih saham PT BRI Agro Tbk (AGRO), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Timah Tbk (TINS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya