GTS Internasional Bidik Dana Segar hingga Rp 429 Miliar Melalui IPO

PT GTS Internasional Tbk berencana menghimpun dana antara Rp 286 miliar – Rp 429 miliar melalui IPO.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Agu 2021, 13:11 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 13:10 WIB
Paparan publik IPO PT GTS Internasional Tbk, Kamis (19/8/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit Ramadhani)
Paparan publik IPO PT GTS Internasional Tbk, Kamis (19/8/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit Ramadhani)

Liputan6.com, Jakarta - PT GTS Internasional Tbk bersiap untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehubungan dengan itu, Perseroan mengumumkan telah mendapat surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memulai masa penawaran umum atau bookbuilding.

"PT GTSI telah menerima surat dari OJK Nomor S 92/PM22/2021 tanggal 18 Agustus 2021 perihal pengumuman prospektus ringkas dan atau pelaksanaan penawaran awal,” ujar Komisaris Utama PT GTS Internasional Tbk, Budi Haryono dalam paparan publik, Kamis (19/8/2021).

Ia menambahkan, berdasarkan surat tersebut GTSI wajib mengumumkan prospektus ringkas paling lambat 2 hari kerja setelah diterima surat ini dan sudah dapat melaksanakan penawaran awal atau bookbuilding bersama dengan diumumkannya prospektus ringkas.

Perseroan berencana menghimpun dana antara Rp 286 miliar – Rp 429 miliar melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menjual 2.860.000.000 saham baru.

Saham bernilai nominal Rp50 per saham tersebut jumlahnya setara dengan 17,6 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.

Perseroan juga bermaksud untuk mencatatkan seluruh saham atas nama pemegang saham sebelum perusahaan go public sebanyak 13.419.142.767 saham. Sehingga total saham yang dicatatkan Perseroan mencapai 16.279.142.767 saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dana Hasil IPO

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dana hasil penjualan saham tersebut akan digunakan untuk beberapa hal. Antara lain, sekitar 64 persen atau setara dengan USD19,2 juta untuk pinjaman kepada PT Anoa Sulawesi Regas (Anoa), dengan perkiraan suku bunga 7 persen per tahun dengan jangka waktu pinjaman 8 tahun serta grace periode 2 tahun.

Pinjaman tersebut akan digunakan Anoa untuk membangun permanen FRSU, yang direncanakan akan dimulai pada kuartal IV-2021.

Jika dana tersebut sudah dibayarkan kembali, Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha di masa depan termasuk tetapi tidak terbatas untuk modal kerja dan belanja modal.

Sekitar 20 persen atau USD 6 juta untuk modal kerja perseroan seperti operasional Perseroan yang meliputi antara lain cadangan docking, membangun war room sistem akuntansi dan keuangan, shipping monitoring online system.

Sekitar 16 persen atau USD 4,8 juta untuk penyertaan modal kepada ANOA. Dengan penyertaan dana tersebut diharapkan akan memperkuat struktur permodalan dan modal kerja di ANOA, sehingga mampu memberikan kontribusi secara konsolidasi dan stabilitas pendapatan Perseroan selama sekitar 15 tahun ke depan.

 

Jadwal IPO

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perkiraan masa penawaran awal saham GTSI dijadwalkan akan berlangsung pada 19 Agustus hingga 25 Agustus 2021, dengan perkiraan tanggal efektif pada 31 Agustus 2021.

Perkiraan penawaran umum akan berlangsung tanggal 2 - 6 September 2021 dan tanggal penjatahan pada 6 September. Sedangkan perkiraan penjatahan saham dan distribusi secara elektronik pada 7 September, kemudian listing diperkirakan pada 8 September 2021.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham GTSI adalah RHB Sekuritas Indonesia, PT Mirae Sekuritas Indonesia dan PT Reliance Sekuritas Indonesia.

"Perjalanan Perseroan telah mencapai 30 tahun lebih, alhamdulillah selalu mencetak laba. Operasional ditunjang dengan SOP keselamatan yang tinggi," ujar Budi.

Ia menambahkan, Perseroan juga menjalin kerja sama dengan partner multinasional yang bereputasi, dengan kontrak- kontrak kerja sama yang panjang dari 7 – 25 tahun, dalam industri logistik dan infrastruktur energi yang ramah lingkungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya