HM Sampoerna Kembali Masuk 10 Emiten Kapitalisasi Pasar Terbesar, DCI Indonesia Merosot

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) kembali masuk jajaran 10 saham kapitalisasi pasar terbesar di BEI, sedangkan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) merosot.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Agu 2021, 20:57 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2021, 20:57 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pada pekan ini, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) kembali masuk jajaran 10 emiten berkapitalisasi pasar besar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) melemah 1,04 persen ke posisi Rp 955 per saham pada Jumat, 2021. Pada 16-20 Agustus 2021, saham HMSP melemah 7,73 persen. Pada pekan ini, saham HMSP berada di level tertinggi Rp 1.045 dan terendah Rp 950 per saham. Total volume perdagangan 261.853.462 saham dengan nilai transaksi Rp 258,9 miliar. Total frekuensi perdagangan 31.028 kali.

Meski saham HMSP melemah, PT HM Sampoerna Tbk kembali masuk jajaran 10 kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Mengutip data BEI, PT HM Sampoerna Tbk mencatatkan kapitalisasi pasar saham senilai Rp 111 triliun pada Jumat, 20 Agustus 2021. PT HM Sampoerna Tbk berada di posisi ke-10 untuk saham kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Perseroan menggeser posisi PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

PT DCI Indonesia Tbk mencatat kapitalisasi pasar Rp 91,11 triliun pada Jumat, 20 Agustus 2021. PT DCI Indonesia Tbk berada di posisi ke-14 untuk saham kapitalisasi besar.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Agustus 2021, saham DCII turun 7 persen ke posisi Rp 38.225 per saham. Total volume perdagangan 13.800 dengan nilai transaksi Rp 527,6 juta, dan total frekuensi perdagangan 70 kali.

Sejak suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham DCII dibuka pada 12 Agustus 2021, saham DCII cenderung koreksi. Pada pekan ini tepatnya 16-20 Agustus, saham DCII melemah 25,12 persen ke posisi Rp 38.225 per saham. Total volume perdagangan 23.000 dengan nilai transaksi Rp 928,8 juta. Total frekuensi perdagangan 107.

Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menuturkan, saham DCII cenderung koreksi lantaran sudah naik signifikan. Oleh karena, ada kemungkinan pelaku pasar merealisasikan keuntungan.

"Bisa aksi dari profit taking karena harga sudah overvalue juga,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Mengutip data RTI, saham DCII sepanjang 2021 sudah melonjak 9.001,19 persen. Saham DCII berada di level tertinggi Rp 60.300 dan terendah Rp 525 per saham. Total volume perdagangan 2.372.293.461 dengan nilai transaksi Rp 3,2 triliun. Total frekuensi perdagangan 14.868 kali.

“Prospek harga kalau naik tinggi dan mahal juga bisa turun dulu dalam jangka pendek hingga menengah. Investor harus hati-hati untuk saham yang likuiditasnya kurang menarik,” kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

10 Saham Kapitalisasi Terbesar di BEI

FOTO: Jelang Tutup, Nilai Perdagangan Saham Lebih dari Rp 7,7 Triliun
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Sembilan sektor tercatat berkinerja baik dipimpin sektor finance yang melonjak 3,76 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun 10 saham kapitalisasi besar pada Jumat, 20 Agustus 2021 antara lain:

-PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 805 triliun

-PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 480 triliun

-PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 337 triliun

-PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 273 triliun

-PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 219 triliun

-PT Astra International Tbk (ASII) Rp 206 triliun

-PT Chandra Asri Tbk (TPIA) Rp 160 triliun

-PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 155 triliun

-PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 124 triliun

-PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Rp 111 triliun

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya