IHSG Menguat Ikuti Bursa Asia, Investor Asing Borong Saham BBRI hingga BFIN

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,11 persen ke posisi 6.037,70 pada Senin, 23 Agustus 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Agu 2021, 09:35 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 09:35 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham Senin, (23/8/2021). IHSG menguat ditopang kenaikan bursa Asia dan aksi beli investor asing.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,11 persen ke posisi 6.037,70. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 0,33 persen ke posisi 6.050. Indeks LQ45 menanjak 0,49 persen ke posisi 859. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.074,69 dan terendah 6.037,70. Sebanyak 284 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 127 saham melemah dan 151 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 176.432 kali dengan volume perdagangan 2,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran rupiah 14.427.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali indeks sektoral IDXtechno melemah 1,19 persen. Indeks sektoral IDXsiklikal menguat 0,94 persen, indeks sektoral transporasi menanjak 1,1 persen dan IDXnonsiklikal melambung 0,88 persen.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Aksi Investor Asing

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham BPTR naik 34,78 persen

-Saham BMSR naik 28,74 persen

-Saham MASA naik 24,41 persen

-Saham PTDU naik 23,24 persen

-Saham BNBA naik 18,33 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SOFA turun 9,82 persen

-Saham DCII turun 7 persen

-Saham SSTM turun 6,96 persen

-Saham WEHA turun 6,78 persen

-Saham SLIS turun 6,78 persen


Aksi Investor Asing

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 12,3 miliar

-Saham DMMX senilai Rp 8 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 4,9 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 3,5 miliar

-Saham BFIN senilai Rp 3,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 10,6 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 5,4 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 3,8 miliar

-Saham SCMA senilai Rp 3,5 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 2 miliar


Bursa Saham Asia

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks Hang Seng naik 2,15 persen, indeks Korea Selatan Kospi mendaki 1,44 persen, indeks Jepang Nikkei menanjak 1,72 persen. Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 1,12 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,26 persen dan indeks Taiwan melambung 2,35 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat 0,64 persen pada Jumat, 20 Agustus 2021 ke posisi 6.030. Namun, selama sepekan, IHSG melemah 1,8 persen.

Di sisi lain, current account deficit (CAD) lebih tinggi dengan defisit USD 2,2 miliar pada kuartal II 2021. Hal ini seiring defisit neraca jasa lebih besar karena meningkatnya impor jasa angkutan seiring pemulihan ekonomi.

Sementara itu, defisit pendapatan primer masih sebesar 2,8 persen PDB sementara. Investasi langsung tetap kuat dengan surplus USD 3,12 miliar.

Meskipun CAD melemah, investor asing melakukan aksi beli Rp 156,8 miliar dengan pembelian saham terbesar di BBCA Rp 401,8 miliar. Selain itu, TLKM sebesar Rp 196,8 miliar dan TBIG sebesar Rp 84,5 miliar. Sementara, aksi jual investor asing termasuk FREN senilai Rp 73,7 miliar dan BBRI senilai Rp 62,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya