Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Kamis (9/9/2021).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG hingga kini masih terlihat betah dalam fase konsolidasi. Ia menilai, potensi tekanan masih terlihat akan membayangi pergerakan IHSG.
Baca Juga
Sedangkan fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah, menurut William belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat. Namun, momentum dari pergerakan yang fluktuaktif di dalam pergerakan IHSG dapat dimanfaatkan bagi investor jangka pendek, menengah hingga panjang.
Advertisement
“IHSG berpotensi berada dalam tekanan. IHSG bergerak di kisaran 5.969-6.202,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG sedang membentuk wave (y) dari wave E dari wave (X) dengan target koreksi diperkirakan pada area 5.850-5.900, terlebih bila IHSG terkoreksi ke bawah 5.938.
"Worst case bila IHSG terkoreksi agresif ke bawah 5.742, IHSG diperkirakan menuju ke area 5.550,” ujar dia.
IHSG akan bergerak di kisaran support 5.938,5.884 dan resistance 6.150, 6.263.
Pada perdagangan Rabu, 8 September 2021, IHSG turun 1,4 persen ke posisi 6.026,02. Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, IHSG merosot lantaran rilis indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang turun, terlemah sejak 2005.
“Indeks kepercayaan konsumen Indonesia turun 2,9 poin menjadi 77,3 pada Agustus dari 80,2 pada bulan sebelumnya, di tengah pembatasan lebih lanjut untuk menahan penyebaran virus corona,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, koreksi IHSG hanya sementara mengingat pada siklus September cenderung melemah. Sukarno prediksi, IHSG akan berada di kisaran 5.958-5.985 untuk support, sedangkan resistance di 6.056-6.066.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT PP Presisi Tbk (PPRES), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sedangkan William memilih saham ITMG, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofarma Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Advertisement