Trivia Saham: Ketahui Istilah Merger, Jenis dan Tujuannya

Akhir-akhir ini ramai mendengar istilah merger di industri telekomunikasi. Hal ini seiring Indosat-Tri Indonesia bakal merger.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Sep 2021, 05:53 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2021, 22:38 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini, pasar saham mendapatkan kabar aksi korporasi emiten antara lain merger dan akuisisi. Terbaru, aksi merger PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I).

Pada Kamis, 16 September 2021, Ooredoo Q.P.S.C dan CK Hutchison Holdings Limited teken kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia yaitu PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I). Perusahaan gabungan tersebut akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk.

Dengan demikian, perusahaan gabungan atau merger tersebut akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Perkiraan pendapatan tahunan hingga USD 3 miliar atau sekitar Rp 42,74 triliun (asumsi kurs Rp 14.249 per dolar AS).

Perseroan menyatakan dengan merger Indosat Ooredoo dan H3I ini akan mendapatkan keuntungan dari sinergi dan belanja modal. Perseroan juga memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai USD 300 juta (setara Rp 4,27 triliun)-USD 400 juta (Rp 5,69 triliun) dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Bicara soal merger, kali ini trivia saham membahas soal merger. Apa itu merger?

Mengutip laman Investopedia, Minggu (19/9/2021), merger merupakan kesepakatan yang menyatukan dua perusahaan yang sudah ada menjadi satu perusahaan baru. Ada beberapa jenis merger dan sejumlah alasan perusahaan melakukan merger. Biasanya merger dan akuisisi tersebut dilakukan untuk memperluas jangkauan perusahaan, segmen baru dan mendapatkan pangsa pasar.

"(Merger-red) dua entitas bergabung jadi satu dengan tujuan untuk mendapatkan pertumbuhan anorganik. Kalau organic dengan terbitkan saham, buka cabang, pinjaman dan ekspansi. Kalau anorganik lewat merger dan akuisisi," ujar Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (19/9/2021).

Ia menambahkan, merger untuk mendapatkan skala ekonomi lebih besar dan meningkatkan efisiensi.

Adapun merger ini berbeda dengan akuisisi. Hans menuturkan, kalau merger menggabungkan entitas usaha menjadi satu atau usaha baru. Hal ini dilakukan untuk menciptakan efisiensi dan memperluas pasar. Sedangkan akuisisi,  menurut Hans lebih kepada aktivitas emiten atau perusahaan membeli saham dan aset. "(Akuisisi-red) entitas tetap ada tetapi berganti kepemilikan,” kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sekilas Ragam Merger

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Merger ini pun beragam jenis tergantung pada tujuan perusahaan yang terlibat. Jenis merger yang paling umum adalah konglomerat, congeneric, perluas pasar, horizontal dan vertikal.

1.Konglomerat

Mengutip laman Investopedia, merger konglomerat yaitu penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang terlibat dalam kegiatan bisnis yang tidak terkait.

Perusahaan dapat beroperasi di industri yang berbeda dan di wilayah geografis yang berbeda. Merger konglomerat murni melibatkan dua perusahaan yang tidak memiliki kesamaan. Sedangkan konglomerat campuran ketika operasi dalam kegiatan bisnis yang tidak terkait sebenarnya mencoba untuk mendapatkan produk dan perluasan pasar melalui merger.

2.Kongenerik

Merger kongenerik juga dikenal sebagai penggabungan eksistensi produk. Pada tipe ini merupakan gabungan dari dua atau lebih perusahaan yang beroperasi di pasar dan sektor saham dengan faktor-faktor yang saling tumpang tindih antara lain teknologi, pemasaran, proses produksi, serta penelitian dan pengembangan.

Penggabungan perluasan produk dicapai ketika lini produk baru dari satu perusahaan ditambahkan ke lini produk yang ada dari perusahaan lain.

Ketika dua perusahaan menjadi satu di bawah perluasan produk, mereka dapat memperoleh akses ke kelompok konsumen lebih besar sehingga dapat juga pangsa pasar lebih besar.

3.Perluasan pasar

Jenis merger ini di antara perusahaan yang menjual produk yang sama tetapi bersaing di pasar yang berbeda. Perusahaan yang terlibat dalam merger perluasan pasar berusaha untuk mendapatkan akses ke pasar lebih besar dan dengan demikian basis klien lebih besar.

4.Horisontal

Merger horizontal terjadi antara perusahaan yang beroperasi di industri yang sama. Merger biasanya merupakan bagian dari konsolidasi antara dua atau lebih pesaing yang menawarkan produk dan layanan yang sama.

Merger seperti itu biasa terjadi di industri dengan lebih sedikit perusahaan. Tujuan merger untuk ciptakan bisnis lebih besar dengan pangsa pasar dan skala ekonomi lebih besar karena persaingan di antara perusahaan lebih sedikit.

5. Vertikal

Ketika dua perusahaan yang memproduksi suku cadang dan jasa untuk merger produk. Merger vertikal terjadi ketika dua perusahaan yang beroperasi pada tingkat berbeda dalam pasokan industri yang sama menggabungkan mereka.

Penggabungan itu dilakukan untuk meningkatkan sinergi yang dicapai melalui pengurangan biaya yang dihasilkan dari penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan pemasok.

 

Merger Indosat-Tri

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Merger Indosat dan H3I, menurut Hans termasuk merger horizontal lantaran perusahaan yang beroperasi di industri sama. Merger horizontal itu biasanya merupakan bagian dari konsolidasi antara dua atau lebih pesaing yang menawarkan produk dan layanan yang sama.

Merger tersebut bertujuan menciptakan bisnis lebih besar dengan pangsa pasar dan ekonomi lebih besar karena persaingan di antara perusahaan yang lebih sedikit.

Hans mengatakan, merger Indosat dan H3I positif untuk industri telekomunikasi. Hal itu lantaran dapat membuat persaingan lebih sehat dan meningkatkan margin perusahaan telekomunikasi. "Jadi di market ada empat Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren, diharapkan persaingan lebih sehat dan margin naik," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya