Investor Evergrande Mulai Kurangi Kepemilikan Sahamnya

Chinese Estates mengatakan telah menerima HKD 246,5 juta atau sekitar Rp 451,13 juta (kurs Rp 14.242 per HKD) dari penjualan saham Evergrande sejauh ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Sep 2021, 15:17 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2021, 14:18 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Mitra bisnis lama China Evergrande Group dengan cepat melepaskan kepemilikannya di Evergrande. Chinese Estates, pengembang properti terdaftar di Hong Kong yang dikendalikan oleh Joseph Lau dan istrinya Chan Hoi Wan, mengungkapkan telah mengurangi kepemilikannya di Evergrande dengan menjual hampir 109 juta saham selama tiga minggu terakhir.

Chinese Estates mengatakan telah menerima HKD 246,5 juta atau sekitar Rp 451,13 juta (kurs Rp 14.242 per HKD) dari penjualan saham Evergrande sejauh ini. Perusahaan nampaknya juga akan menjual sisa 751 juta saham yang dimilikinya.

Dilansir dari Forbes, Jumat (24/9/2021), Lau dan Chan juga berencana melepas 138 juta saham yang mereka miliki di Evergrande, menurut pengajuan bursa saham baru-baru ini. Pengurangan tersebut setara dengan 41 persen dalam kepemilikan pribadi mereka di Evergrande.

Pendiri Evergrande, Hui Ka Yan, telah terlibat dalam kesepakatan bisnis yang luas dengan Lau sejak lebih dari satu dekade, ketika Evergrande pertama kali terdaftar di bursa saham.

Pada 2021, keluarga Lau berlangganan HKD 3 miliar saham di Evergrande New Energy Vehicle. Pada 2019, Lau mulai membeli obligasi Evergrande dengan imbal hasil tinggi (high-yield bonds), dan China Estates menjual menara perkantoran ke Evergrande pada 2015 dengan rekor HKD 12,5 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Prediksi Analis

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Analis memperkirakan Evergrande kemungkinan akan restrukturisasi kewajiban totalnya yang mencapai USD 302 miliar atau sekitar Rp 4.304 triliun (asumsi kurs Rp 14.254 per dolar AS).

Perusahaan baru-baru ini mempekerjakan dua penasihat keuangan untuk menilai struktur modal dan likuiditas secara keseluruhan.

Akibat saham perusahaan yang jatuh dan pembayaran dividen berkurang, China Estates menderita kerugian. Tahun lalu, China Estates menerima HKD 1,36 miliar dalam pendapatan dividen Evergrande, dibandingkan dengan HKD 156,5 juta pada Juni 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya