IHSG Merosot Hampir 1 Persen, Investor Asing Kejar Saham BBRI hingga BBCA

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,91 persen ke posisi 6.285,16 pada sesi pertama, Selasa, 5 Oktober 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Okt 2021, 12:06 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 12:06 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (5/10/2021). Akan tetapi, investor asing melakukan aksi beli saham.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG merosot 0,91 persen ke posisi 6.285,16. Indeks LQ45 tergelncir 1,2 persen ke posisi 899,61. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.361,45 dan terendah 6.284,02. Sebanyak 325 saham melemah sehingga menekan IHSG. 177 saham menguat. 146 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.150.381 kali. Total volume perdagangan 21,8 miliar saham dan nilai transaksi Rp 10,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 607,9 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.209.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXnonsiklika naik 0,89 persen, IDXenergy melonjak 0,70 persen dan indeks ITDXtrans melompat 0,32 persen.

Indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 2,39 persen. Diikuti IDXproperty merosot 1,89 persen dan IDXbasic turun 1,56 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Top Gainers dan Losers

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PNSE naik 24,73 persen

-Saham BIMA naik 22,42 persen

-Saham WEHA naik 14,29 persen

-Saham ASMI naik 14,29 persen

-Saham FITT naik 14,14 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham RUNS turun 9,82 persen

-Saham IDEA turun 7,58 persen

-Saham UVCR turun 7,26 persen

-Saham PURI turun 6,99 persen

-Saham SOTS turun 6,98 persen


Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI Rp 196,6 miliar

-Saham BMRI Rp 87 miliar

-Saham ASII Rp 43,7 miliar

-Saham UNTR Rp 36,5 miliar

-Saham BBCA Rp 31 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 30,6 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 25,6 miliar

-Saham ABMM senilai Rp 10,7 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 10,5 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 5,3 miliar


Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa Saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks Hang Seng naik 0,32 persen dan indeks Thailand menanjak 0,40 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,76 persen, indeks Jepang Nikkei susut 2,26 persen, indeks Singapura melemah 0,77 persen dan indeks Taiwan turun 0,08 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya