Indeks LQ45 Naik 6,08 Persen pada 4-8 Oktober 2021, Ini Faktor Pendorongnya

Penguatan indeks LQ45 mampu mengalahkan kinerja IHSG pada 4-8 Oktober 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Okt 2021, 16:24 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2021, 16:24 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Selain laju indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang perkasa, indeks LQ45 melonjak signifikan pada 4-8 Oktober 2021. Penguatan indeks LQ45 tersebut ditopang oleh aksi beli investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melambung 4,06 persen ke posisi 6.481,76. Penguatan indeks LQ45 mampu mengalahkan kinerja IHSG pada pekan ini.

Indeks LQ45 naik 6,08 persen ke posisi 939,88.Pada pekan ini, indeks LQ45 berada di level tertinggi 939,88 dan terendah 902,17.  Dengan kenaikan itu, indeks LQ45 naik 0,53 persen secara year to date (ytd).

Adapun penguatan indeks LQ45 mingguan ini terjadi tiga minggu berturut-turut. Pada 20-24 September 2021, indeks LQ45 menguat 0,44 persen.

Kemudian penguatan indeks LQ45 berlanjut pada 27 September-1 Oktober 2021 sebesar 2,28 persen. Pada 4 Oktober-8 Oktober 2021, IHSG melambung 6,08 persen.

Mengutip data RTI, saham-saham LQ45 yang naik signifikan pada 4-8 Oktober 2021 antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melonjak 17,36 persen ke posisi Rp 24.850 per saham.

Lalu saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bertambah 16,02 persen ke posisi Rp 1.485 per saham. Selanjutnya saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 14,95 persen ke posisi Rp 6.150 per saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kata Analis

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Head of Equity Trading MNC Sekuritas, Frankie W.Prasetio menuturkan,  kinerja indeks LQ45 masih terpaut jauh dari indeks utama IHSG.

Namun, pergerakan IHSG beberapa pekan ini, menurut Frankie ditopang oleh saham-saham LQ45 setelah alami fase sideways cukup panjang pada April-September. Sentimen utama yang mengangkat indeks LQ45 yaitu aksi beli investor asing.

"Investor asing sudah mulai melakukan pembelian inflow di saham-saham Indonesia dan sudah mulai melirik saham-saham dengan fundamental kuat,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (10/10/2021).

Ia menambahkan, rata-rata kinerja saham LQ45 masih stabil dan bertumbuh dengan fundamental kuat tetapi harganya cenderung lesu sepanjang semester I 2021.

Selain aksi beli investor asing, harga komoditas yang menguat juga mengangkat indeks LQ45. “Harga komoditas energi seperti batu bara, minyak dan gas melambung tinggi, turut menjadi penopang kenaikan yang signifikan pada saham-saham sektor komoditas energi terutama pada wadah LQ45,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya