Japfa Ekspor Perdana Produk Perunggasan ke Papua Nugini

Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) berusaha membuka peluang ekspor baru, seperti ekspor perdana produk ayam olahan ke Papua Nugini.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Okt 2021, 06:38 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 06:37 WIB
20161018-Ekspor Impor RI Melemah di Bulan September-Jakarta
Sejumlah truk peti kemas di area JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). BPS mencatat, nilai ekspor September 2016 sebesar US$ 12,51 miliar, turun 1,84% dibanding bulan sebelumnya dan turun 0,59% (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melalui anak usahanya PT Ciomas Adisatwa (Ciomas) kembali ekspor produk-produk perunggasan. Ciomas ekspor perdana produk ayam olahan ke Papua Nugini pada kuartal IV 2021.

Papua Nugini adalah pasar baru bagi Japfa Comfeed Indonesia. Pengiriman produk ayam olahan ke pasar baru ini merupakan upaya JAPFA untuk meningkatkan ekspor seiring dengan program pemerintah untuk memulihkan kembali perekonomian nasional.

Meskipun kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19 belum pulih sepenuhnya, tetapi JAPFA tetap berkomitmen untuk terus menjaga rantai pasokan pangan. 

Sepanjang 2021, JAPFA terus berusaha membuka peluang pangsa pasar internasional sebagai upaya pengembangan usaha dan juga merupakan wujud dukungan JAPFA terhadap pemerintah dalam program GRATIEKS.

Head of Division PT Ciomas Adisatwa Tommy Kuntjoro mengatakan,  sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, JAPFA tidak pernah berhenti melakukan ekspor produk perunggasan. Bahkan JAPFA terus berusaha untuk membuka peluang ekspor baru, seperti ekspor perdana produk ayam olahan ke Papua Nugini.

"JAPFA tetap terus berusaha mewujudkan komitmen perusahaan dalam menyediakan asupan protein hewani dan produk pendukungnya yang berkualitas dan terjangkau,” ujar dia dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (12/10/2021).

Ia mengatakan, JAPFA juga percaya kualitas mutu produk yang dimiliki mampu bersaing di pasar internasional.

Ini dibuktikan dengan telah dikantonginya berbagai sertifikasi internasional, seperti memiliki sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat produk halal, Food Safety System Certification (FSSC) 22000, dan juga ISO 9001:2015.

"Tentunya, di tengah situasi pandemi saat ini, proses produksi juga disesuaikan dengan tetap mengikuti seluruh protokol kesehatan dan anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nilai Ekspor

20161018-Ekspor Impor RI Melemah di Bulan September-Jakarta
Aktivitas bongkar muat peti kemas di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). Penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor menyebabkan surplus neraca dagang pada September 2016 mencapai US$ 1,22 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga kuartal IV 2021, nilai ekspor produk perunggasan JAPFA diperkirakan mencapai Rp 1,4 miliar. Produk yang diekspor terdiri dari produk olahan ayam seperti sosis, nugget, scallop, bakso, kornet, ayam berbumbu, dan karkas ayam.

Permintaan produk tersebut datang dari Timor Leste, yang secara kontinu memesan produk-produk JAPFA, dan juga PNG yang baru saja menjalin kerjasama dengan JAPFA.

Tommy menuturkan, pihaknya berupaya mengembangkan usaha sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri.

"Kami optimis dengan kualitas produk yang dimiliki, ke depannya kami dapat menjalin kerjasama dengan negara-negara lainnya,” kata Tommy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya