Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali mencatat penguatan pada perdagangan Selasa (12/10/2021). Harga saham BBRI yang naik tersebut mendorong kapitalisasi pasar BRI terbesar sepanjang sejarah.
Mengutip data RTI, saham BBRI naik 0,96 persen ke posisi Rp 4.220 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.240 dan terendah Rp 4.180. Total volume perdagangan saham 257.304.872. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun dengan total frekuensi perdagangan 22.821 kali. Investor asing beli saham Rp 470,8 miliar.
Dengan harga saham BBRI naik itu mendorong kapitalisasi pasar BRI menjadi Rp 639,58 triliun pada 12 Oktober 2021. Kapitalisasi pasar saham merupakan harga saham dikalikan jumlah saham perseroan.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data RTI, pemegang saham perseroan per 30 September antara lain pemerintah 86.108.998.710 atau 56,82 persen, masyarakat 64.701.720.394 atau 43,18 persen, dan saham treasury sebesar 748.282.500 dengan demikian total jumlah saham 151.559.001.604.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar saham BRI tercatat Rp 633 triliun pada 12 Oktober 2021. Kapitalisasi pasar saham BRI itu naik Rp 6 triliun dari periode 11 Oktober 2021 sebesar Rp 627 triliun.
Kapitalisasi pasar yang berada di urutan pertama masih dipegang BCA yang mencapai Rp 893 triliun. Lalu disusul BRI sebesar Rp 633 triliun. Sementara itu, kapitalisasi pasar saham BRI masih di atas PT Telkom Indonesia Tbk. Tercatat kapitalisasi pasar saham TLKM sebesar Rp 374 triliun. Disusul PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 323 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Didukung Fundamental Baik
Analis PT Sucor Sekuritas, Hendriko Gani menuturkan, penguatan saham BBRI ditopang fundamental yang masih baik dan pangsa pasar BRI makin besar. Hal ini setelah membentuk holding ultra mikro dengan akuisisi saham Pegadaian dan PNM.
"Ditambah dia memperbesar bobot di IHSG, jadi ketika ada inflow ke IHSG inflow-nya makin besar,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, investor asing juga cenderung akumulasi saham BBRI. Selama satu bulan terakhir, investor asing mencatatkan aksi beli mencapai Rp 6,6 triliun.
Hendriko menuturkan, investor asing beli saham BBRI seiring prospek masih bagus dan bobot saham BBRI cukup besar terhadap IHSG. Hendrico prediksi, saham BBRI masih berpotensi menguat ke depan. “ (Strategi-red) hold,” kata dia.
Advertisement