Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 sempat menekan dunia usaha pada awal 2020 tak terkecuali PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Namun demikian, Financial Controller Japfa, Erwin Djohan mengatakan Perseroan mengambil langkah sigap dalam menghadapi pandemi. Perseroan memiliki dua strategi besar. Salah satunya yakni sisi keuangan. Perseroan menyesuaikan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk menjaga likuiditas keuangan.
"Jadi di awal 2020 itu sebetulnya besaran belanja modal yang dianggarkan cukup besar, karena ambisi dari Japfa untuk lakukan ekspansi. Tapi karena adanya pandemi kemudian dilakukan pembuatan prioritas baru,” kata Erwin dalam CMSE Expo 2021, Kamis (14/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Erwin mengatakan, Perseroan hanya fokus pada belanja modal yang bersifat rutin. Seperti untuk pemeliharaan alat. Padahal sebelumnya Perseroan berambisi untuk melakukan ekspansi. Sehingga belanja modal yang dicanangkan semula cukup besar.
Perseroan sebelumnya diketahui menyiapkan belanja modal hingga Rp 1,9 triliun untuk 2021. Angka itu 15,15 persen lebih besar dari realisasi belanja modal pada 2020 sebesar Rp 1,65 triliun.
"Jadi yang dilakukan adalah capex yang bersifat rutin yang diperlukan untuk pemeliharaan alat-alat produksi agar tidak terjadi interupsi, itu didahulukan,” kata dia.
Selain itu, Perseroan juga menyelesaikan proyek yang sudah dimulai sejak sebelum COVID-19. Serta proyek-proyek investasi yang dalam jangka pendek dan menengah itu memberikan hasil bagi Perseroan.
Selanjutnya, Perseroan melakukan manajemen modal kerja dan biaya dengan monitoring secara berkala. Serta konsisten melakukan manajemen keuangan dan pengendalian kas yang hati-hati atau prudent.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham JPFA
Pada penutupan perdaganan Kamis, 14 Oktober 2021, saham PT Japfa Tbk (JPFA) turun 0,27 persen. Saham JPFA dibuka stagnan Rp 1.850.
Saham JPFA berada di level tertinggi Rp 1.865 dan terendah Rp 1.835. Total frekuensi perdagangan 4.700 kali. Total volume perdagangan 165.195. Nilai transaksi Rp 30,5 miliar.
Advertisement