Liputan6.com, Jakarta - Virgin Galactic menunda dimulainya layanan komersial ke kuartal IV 2022. Kabar tersebut membuat saham perusahaan pariwisata luar angkasa yang didirikan oleh miliarder Richard Branson itu turun tajam.
Saham Virgin Galactic turun 14 persen pada awal perdagangan Jumat, 15 Oktober 2021 setelah Virgin Galactic (SPCE) mengumumkan perubahan jadwal dan menunda uji terbang untuk layanan komersial.
Semula, rencana tersebut diharapkan akan dimulai pada akhir kuartal III 2022. Perusahaan mengatakan uji terbang Unity 23, yang diharapkan pada awal bulan ini juga akan tertunda.
Advertisement
Baca Juga
"Keputusan kami didorong oleh analisis terperinci dan menyeluruh, dan kami terbang berdasarkan data paling akurat dan komprehensif yang tersedia,"
kata CEO Virgin Galactic Michael Colglazier dikutip dari CNN, Sabtu (16/10/2021).
Virgin Galactic mengatakan penundaan itu tidak terkait dengan penyelidikan baru-baru ini terhadap potensi cacat pada komponen pemasok. Perusahaan mengatakan, masalah telah diselesaikan.
Penerbangan Richard Branson, Unity 22, diselidiki oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) karena menyimpang dari jalur penerbangan yang ditetapkan. Pada September, Virgin Galactic mengatakan telah diizinkan untuk terbang lagi setelah regulator menerima tindakan korektifnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembeli dalam Daftar Tunggu
Lebih dari 600 orang telah membeli tiket dengan harga antara USD 200 ribu atau sekitar Rp 2,82 miliar (asumsi kurs Rp 14.102 per dolar AS) dan USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,52 miliar ketika Virgin Galactic menjual tiket batch pertamanya hampir satu dekade lalu.
Pembeli tersebut kini berada dalam daftar tunggu untuk penerbangan. Perusahaan mengatakan pada Agustus 2021, mereka membuka kembali penjualan tiket dengan harga dasar USD 450 ribu atau sekitar Rp 6,34 miliar.
Branson menjadi orang pertama yang naik ke luar angkasa dengan tiga anggota awak lainnya pada Juli lalu. Kemudian disusul oleh sesama miliarder dan pendiri Amazon Jeff Bezos beberapa hari kemudian.
SpaceX, yang didirikan oleh CEO Tesla (TSLA) Elon Musk, juga bersaing dalam perlombaan menuju luar angkasa.
Advertisement