Menimbang Sektor Saham Pilihan pada Akhir 2021

Ada sejumlah saham dari beberapa sektor yang menarik untuk dicermati hingga akhir 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Okt 2021, 06:36 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2021, 13:39 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai, sejumlah sektor saham menarik untuk dicermati pada akhir 2021. Harga komoditas yang menguat akan menjadi salah satu sentimen sektor saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara year to date (ytd), IHSG sudah naik 11,12 persen. IHSG ditutup ke posisi 6.643,74  pada penutupan perdagangan Jumat,22 Oktober 2021.

Sejumlah sektor saham menjadi penopang kenaikan IHSG antara lain IDXsektor saham teknologi yang naik 705,20 persen, diikuti sektor saham IDX sektor transportasi dan logistik yang sudah menguat 28,79 persen serta IDX sektor saham keuangan yang bertambah 22,90 persen.

Lalu apa saja saham di sektor saham apa saja yang menjadi pilihan pada akhir 2021?

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan,saham dari beberapa sektor yang menarik untuk dicermati. Pertama, sektor komoditas. Saat ini harga komoditas tengah tinggi akibat krisis energi yang dipicu gagalnya transformasi dari energi fosil jadi yang terbarukan.

"Itu membuat harga komoditas alami kenaikkan sehingga kami lihat hingga akhir tahun komoditas jadi pilihan,” kata Nico, ditulis Sabtu (23/10/2021).

Akan tetapi, ia mengingatkan untuk cermat membeli saham komoditas. Hal ini lantaran harga saham yang sudah tinggi.

"Tapi juga harus hati-hati dalam beli saham komoditas yang harganya sudah alami ketinggian. Apalagi setelah dihitung secara kalkulasi sudah memasuki target valuasi,” ujar dia.

Kedua, yakni sektor perbankan. Nico menilai sektor ini tak pernah redup dan memiliki prospek yang masih akan moncer di masa-masa mendatang.

"Saat ini kami lihat bank bank konvensional dan bank bank digital dalam keadaan menggeliat. Meskipun sinar dari bank digital mulai terlihat redup,” kata dia.

Ketiga, ada sektor teknologi. Meski saat ini sektor tersebut  lesu, Nico melihat sektor teknologi masih berikan harapan bahwa akan ada potensi kenaikan di masa yang akan datang.

"Apalagi kalau kita lihat teknologi sudah ada BUKA dan akan diikuti calon-calon emiten berikutnya yang akan melantai dengan market kapitalisasi yang besar, ini berpeluang menambah bobot di sektor teknologi dalam IHSG kita,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fokus pada Saham Pilihan

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Direktur PT Panin Asset Management, Rudiyanto menuturkan,  saat ini rotasi sektor saham begitu cepat dan valuasi saham sudah naik. Oleh karena itu, saat ini pihaknya lebih memilih saham pilihan ketimbang sektor.

"Stock picking harus jeli," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan harus jeli untuk memilih saham-saham tersebut. Pemilihan saham itu mempertimbangkan fundamental perusahan, laporan keuangan dan harga saham yang masih murah.

"Ketika awal pandemi, sektor kesehatan dan teknologi (pilihan sektor saham-red). Kemudian harga batu bara dan crude palm oil (CPO) sudah naik. Tidak sektor lagi. Ekonomi sudah pulih jadi harus  jeli memilih saham,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya