Liputan6.com, Jakarta - PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe hingga ditutupnya penawaran umum saham KUAS per 21 Oktober 2021. Ace Oldfields mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe hingga 41,34 kali dari porsi pooling yang ditawarkan atau 11,6 kali dari keseluruhan pemesanan.
Direktur Investment Banking PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Amir Suhendro Samirin mengatakan telah prediksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) perseroan akan sukses.
“Kami sangat bahagia ketika mengetahui bahwa Perseroan mengalami kelebihan pemesanan hingga 41,34x dari jatah Pooling,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (25/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Amir menilai, hal ini baik untuk pasar modal Indonesia. Banyak pelaku pasar yang memiliki minat luar biasa pada saham-saham IPO. Pada akhirnya, ini dapat menciptakan iklim yang positif di dunia ekonomi Indonesia secara umum khususnya pada pasar modal.
Sementara, Direktur Utama PT Ace Oldfields Tbk Bapak Josef Kandiawan sangat bersyukur atas gelaran IPO Perseroan, yang secara keseluruhan telah berjalan dengan lancar dan sangat diminati.
Ia menilai, tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO Perseroan menunjukkan kepercayaan dan harapan masyarakat yang tinggi terhadap pasar modal di Indonesia pada umumnya dan pada prospek usaha Perseroan secara khusus.
“Kami berharap ke depannya, Perseroan dapat memenuhi ekspektasi dari masyarakat dengan tercapainya proyeksi yang telah dibuat sehingga pada akhirnya berdampak positif dengan nilai saham Perseroan di market,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gelar IPO
Dalam IPO, Perseroan melepas 390 juta saham baru dengan harga Rp 195 per saham. Sehingga Perseroan berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 76,05 miliar pada aksi ini.
Dana hasil IPO antara lain sekitar 39,40 persen untuk pembelian tanah dan bangunan di Cileungsi, Bogor, dan sisanya sekitar 60,60 persen untuk modal kerja perseroan. Demikian juga dana pelaksanaan waran juga dipakai untuk modal kerja.
Adapun perseroan setelah IPO mulai tahun buku 2021 dan seterusnya, manajemen perseroan akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan sebanyak-banyaknya 20 persen atas laba bersih tahun berjalan perseroan.
Advertisement