Laba Produsen Air Minum CLEO Naik 44,88 Persen hingga Kuartal III 2021

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatat kenaikan laba dan penjualan hingga kuartal III 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Okt 2021, 20:57 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 20:56 WIB
IPO CLEO (Foto: Achmad DA/Liputan6.com)
IPO CLEO (Foto: Achmad DA/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 802,94 miliar hingga kuartal III 2021. Naik 11,55 persen dibandingkan penjualan periode sama tahun lalu sebesar Rp 719,79 miliar.

Dalam laporan keuangan Perseroan yang disampaikan pada Bursa, segmen botol menyumbang penjualan paling besar yakni Rp 463,38 miliar. Disusul segmen botol sebesar Rp 320,66 miliar. Kemudian non botol, dan segmen lain-lain Rp 18,90 miliar.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan turu mengalami kenaikan menjadi Rp 457,17 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 410,58 miliar. Sehingga diperoleh laba bruto Rp 345,77 miliar hingga kuartal III 2021, naik 11,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 309,22 miliar.

Beban penjualan hingga September 2021 sebesar Rp 94,4 miliar, turun dibandingkan tahun lalu Rp 103,6 miliar. Beban umum dan administrasi Rp 55,07 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 50,75 miliar.

Serta beban keuangan tercatat turun, dari sebelumnya Rp 19,99 miliar menjadi Rp 13,2 miliar hingga kuartal III 2021.

Pada periode yang sama, Perseroan mencatatkan pendapatan sewa sebesar Rp 3,1 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,6 miliar. Selisih kurs bersih tercatat Rp 536,55 juta, turun dari sebelumnya Rp 758 juta.

Rugi penjualan dan pelepasan aset tetap hingga kuartal III 2021 tercatat sebesar Rp 14,3 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,37 miliar. Serta lain-lain bersih sebesar Rp 1,69 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang minus Rp 5,1 miliar.

Sehingga laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan sebesar Rp 174,12 miliar. Naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 120,47 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak, Sariguna Primatirta mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal III 2021 sebesar Rp 136,6 miliar. Naik 44,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 94,28 miliar.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Dari sisi aset Perseroan hingga September 2021 tercatat sebesar Rp 1,35 triliun. Naik dari posisi per 31 Desember 2021 sebesar Rp 1,31 triliun. Rinciannya, aset lancar sebesar Rp 302,58 miliar. Sisanya sekitar 1,05 triliun merupakan aset tidak lancar.

Liabilitas tercatat sebesar Rp 367,63 miliar, turun dari Rp 416,19 miliar pada 2020. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 192,15 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 175,48 miliar.

Sementara ekuitas Perseroan sampai dengan kuartal III 2021 tercatat sebesar Rp 986,94 miliar. Naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 894,75 miliar.

Gerak Saham CLEO

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan Senin, 25 Oktober 2021, saham CLEO naik 2,51 persen ke posisi Rp 490 per saham. Saham CLEO dibuka stagnan di posisi Rp 478 per saham.

Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 492 dan terendah Rp 476 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.394 kali dengan volume perdagangan 102.851. Nilai transaksi Rp 5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya