Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah emiten pendatang baru pada 2021 sudah mencapai 40 emiten hingga pekan pertama pada November 2021.
PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) menjadi perusahaan tercatat ke-40 pada 2021. BOBA yang tercatat pada Papan Pengembangan BEI ini bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverages, sedangkan untuk industri dan sub industri dari BOBA adalah Processed Food.
BEI menyampaikan ada 28 perusahaan yang sedang proses untuk mencatatkan saham hingga akhir 2021. Nilai penggalangan dana dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dari 28 perusahaan itu diprediksi sekitar Rp 31,27 triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Di pipeline saham BEI saat ini terdapat 28 perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di BEI dengan perkiraan dana yang direncanakan sebesar Rp 31,27 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Selasa, 2 November 2021.
Ia mengatakan, sebagian besar perusahaan itu menggunakan laporan keuangan 2021. Saat ini, 28 perusahaan itu masih dalam proses evaluasi serta kesiapan dari lembaga dan profesi penunjangnya.
Adapun lima perusahaan yang sudah menyampaikan prospektus dan jalani proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) jelang akhir 2021.
Lima perusahaan itu antara lain PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk, PT Jaya Swarasa Agung Tbk, dan PT Perma Lasindo Tbk.
Kali ini Liputan6.com merangkum IPO dari lima calon emiten itu dari prospektus perseroan di e-ipo.co.id, ditulis Minggu, (7/11/2021):
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1.Perma Plasindo Tbk
-Sektor industri dan bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding real estate, aktivitas kantor pusat dan aktivitas konsultan manajemen lainnya
-Dalam rangka IPO, perseroan tawarkan 435.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu setara 20 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh
-Harga penawaran Rp 120-Rp 145 per saham
-Target dana maksimal Rp 63,07 miliar dari hasil IPO
-Tawarkan waran seri I sebanyak 217.500.000 atau sebanyak-banyaknya 12,50 persen.
-Penjamin pelaksana emisi efek PT Indo Capital Sekuritas
-Dana hasil IPO antara lain sebesar Rp 38 miliar untuk melunasi pokok utang pihak ketiga yaitu PT Usaha Gema Jaya dan Koperasi Bintang Timur Kapital, sebanyak Rp 4,50 miliar akan digunakan sebagai pinjaman kepada entitas anak untuk pembelian penambahan mesin, Rp 2,85 miliar untuk pembelian bidang tanah di Klaten. Perseroan akan membangun gudang distribusi dan kantor.
Sisanya Rp 2,55 miliar untuk pinjaman kepada Biro Digital Solutions Pte Ltd dan sianya anakn digunakan untuk entitas anak BMS dengan skema pinjaman untuk modal kerja.
-Dana hasil penerbitan waran untuk entitas anak BMS dengan skema pinjaman untuk modal kerja.
Advertisement
2.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
-Sektor infrastruktur, subsector wireless telecommunication services, dan bidang usaha penyedia jasa menara telekomunikasi
-Dalam rangka IPO, perseroan akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 25.540.000.000 atau sebanyak-banyaknya sebesar 29,85 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 228 per saham.
-Harga penawaran Rp 775-Rp975 per saham, dan sudah ditetapkan harga perdana Rp 800.
-Penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas.
-Dana hasil IPO antara lain sekitar 90 persen untuk memberikan fleksibilitas bagi perseroan untuk memanfaatkan peluang ke depan. Dana hasil IPO sekitar 44 persen untuk belanja modal organic antara lain mengembangkan dan memperluas hubungan dengan pelanggan melalui penambahan penyewa kolokasi yang mencakup berbagai pengeluaran terkait penguatan dan penambaran menara.
Selain itu, pembangunan menara dan site baru untuk dibangun untuk pesanan build-to-suit untuk berbagai operator telekomunikasi besar di Indonesia, dan ekspansi ke teknologi dan layanan yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara perseroan.
Selain itu, sisanya 56 persen untuk belanja modal anorganik antara lain akuisisi strategis portofolio menara berkualitas di Indonesia dan akuisisi strategis produk, teknologi dan layanan bary yang dapat bersinergi, dan sisanya untuk kebutuhan modal kerja.
3.PT Widodo Makmur Perkasa Tbk
-Sektor consumer nonsiklikal, subsector fish, meat and poultry. Perseroan bergerak di bidang usaha peternakan sapi dan ayam, rumah potong hewan, daging dan olahan, pakan ternak, bahan manakan dan kosntruksi.
-Dalam rangka IPO, perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.333.333.300 saham dengan nilai nominal Rp 20. Jumlah saham itu mewakili sebanyak-banyaknya 25 persen dan ditawarkan kepada masyarakat.
-Harga penawaran Rp 160-Rp 220 per saham dalam rangka IPO
-Target dana dari IPO maksimal sebanyak-banyaknya Rp 1,83 triliun
-Penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia
-Dana hasil IPO antara lain sekitar 11,43 persen untuk membiayai pengembangan kerja sama operasi export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia, sekitar 19,05 persen untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua.
Kemudian sekitar 19,05 persen akan digunakan untuk pemberian modal kepada entitas anak perseroan, sekitar 17,90 persen untuk pembayaran utang perseroan dan grup, sekitar 32,57 persen untuk modal kerja perseroan terutama pembelian bahan baku.
Advertisement
4.PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk
-Sektor consumer siklikal, subsector home improvement retail, bidang usaha supermarket dan ritel bahan bangunan
-Dalam rangka IPO, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.024.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham itu sebanyak-banyaknya 15,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
-Kisaran harga penawaran Rp 426-Rp525 per saham.
-Target dana IPO antara Rp 436,22 miliar-Rp 537,60 miliar
-Penjamin pelaksana emisi efek PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia
-Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk meningkatkan belanja modal sekitar 18 persen. Belanja modal itu untuk membuka gerai baru, renovasi gerai perseroan yang ada saat ini dan masa mendatang. Perseroan berencana memperluas jaringan gerai ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Pulau Sumatera dan daerah lainnya.
Kemudian sekitar 8 persen akan digunakan untuk melunasi pinjaman perseroan kepada bank. 41 persen akan digunakan untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Megadepo Indonesia yang digunakan untuk belanja modal dan modal kerja. Selanjutnya sekitar 33 persen untuk modal kerja.
5.PT Jaya Swarasa Agung Tbk
-Sektor consumer nonsiklikal, subsector processed foods, dan bergerak di bidan usaha industri makanan ringan.
-Dalam rangka IPO, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 240.300.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak 21,87 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih dalam rangka IPO.
-Kisaran harga IPO yang ditawarkan Rp 335-Rp 360 per saham.
-Target dana maksimal dari IPO Rp 86,508 miliar.
-Penjamin pelaksana emisi efek PT NH Korindo Sekuritas Indonesia
-Dana hasil IPO antara lain sekitar 90,19 persen untuk belanja modal. Rinciannya sekitar 52,65 persen untuk pengembangan usaha perseroan berupa pembangunan pabrik baru untuk kategori produk biscuit di Sumedang, sekitar 37,54 persen untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi perseroan dari Yanghiang Wenva Yuandong Industry Co Ltd. Mesin itu akan difungsikan untuk pabrik baru.
Sisanya sekitar 9,81 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja seperti pembelian bahan baku produksi.
Advertisement