Jepang Jadi Favorit di Antara Bursa Saham Negara Maju, Ini Alasannya

Senior investment strategist di Credit Suisse Suresh Tantia menyampaikan sejumlah fakta bursa saham Jepang jadi favorit di antara bursa saham negara maju.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 08:01 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Jepang tertinggal dari rekan-rekan bursa saham lainnya sepanjang 2021, tetapi senior investment strategist Credit Suisse Suresh Tantia melihat tren ini akan segera berbalik.

“Di ruang pasar negara maju, pasar favorit kami adalah Jepang. Tahun ini, Jepang secara besar-besaran mengungguli pasar ekuitas Amerika Serikat (AS) meskipun momentum pendapatan AS sangat kuat,” ujar Tantia, dilansir dari laman CNBC, ditulis Selasa, (16/11/2021).

Pada penutupan perdagangan Jumat, 12 November 2021,  indeks Nikkei 225 Jepang meroket 7,89 persen sepanjang 2021. Sementara itu, indeks S&P 500 di AS melonjak setidaknya 24 persen dalam periode waktu yang sama.

Ahli strategi mengungkapkan serangkaian "blok bangunan” yang saat ini ada di Jepang bertujuan guna melebihi ekspetasi secara global pada kuartal selanjutnya.

Pemberian Stimulus dari PM Jepang

Tantia menuturkan, alasan mengapa Jepang menjadi pasar favoritnya yang mana diperkuat beberapa fakta.

Pertama, dia menunjuk kemenangan gemilang Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pemilihan parlemen baru-baru ini sebagai indikasi sentimen positif untuk bursa saham. Hal ini karena ada ekspetasi pemimpin negara matahari terbit akan memberikan lebih banyak stimulus.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Valuasi dan Pelemahan Yen

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Asumsi kedua adalah valuasi. Jika melihat valuasi pada pasar ekuitas Jepang, saham diperdagangkan dengan harga yang sangat menarik dibandingkan dengan pasar negara maju lainnya.

Faktor terakhir, Tantia menunjuk pada prospek yen Jepang melemah lebih dari 10 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.

"Pelemahan yen Jepang cenderung positif untuk pasar ekuitas dan kami memperkirakan Yen Jepang melemah terhadap dolar AS,”  ungkap Tantia.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya