Investor Asing Masih Lepas Saham MTEL

Investor asing masih melakukan aksi jual saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) selama dua hari berturut-turut.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Nov 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 14:00 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing masih melakukan aksi jual terhadap saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau disebut Mitratel pada perdagangan sesi pertama, Rabu (24/11/2021).

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham MTEL stagnan di posisi Rp 775 per saham. Adapun pukul 13.37 WIB, saham MTEL berada di level tertinggi Rp 785 dan terendah Rp 765 per saham.

Mengutip data RTI,  saham MTEL pada awal sesi perdagangan dibuka naik lima poin ke posisi Rp 780 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.923 kali dengan volume perdagangan 1.126.403. Nilai transaksi Rp 87,4 miliar. Investor asing jual saham MTEL Rp 30,4 miliar di pasar regular.

Investor asing melakukan aksi jual saham MTEL dua hari berturut-turut. Pada 22 November 2021, aksi jual investor asing senilai Rp 173,7 miliar dan 23 November 2021 sebesar Rp 144,2 miliar.

Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menuturkan, investor belum optimistis karena harga IPO yang dinilai agak mahal. Adapun harga IPO Mitratel ditetapkan Rp 800 per saham. “Masih belum optimis karena dinilai agak mahal tadi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Namun, ia menuturkan, prospek saham MTEL masih bagus untuk jangka panjang.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menguat. IHSG naik 0,19 persen ke posisi 6.690. Indeks LQ45 naik 0,13 persen ke posisi 959,59. Sebanyak 227 saham menguat sehingga angkat IHSG.

283 saham melemah dan 284 saham melemah. 161 saham diam di tempat. IHSG berada di level tertinggi 6.698,41 dan terendah 6.668,05. Total frekuensi perdagangan 905.597 kali dengan volume perdagangan 19,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 904 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mitratel Jadi Pendatang Baru di BEI

Tower telekomunikasi
Menara telekomunikasi Mitratel (Foto: Mitratel).

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau dikenal Mitratel mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-41 di BEI.

Mitratel mencatatkan saham perdana dengan memakai kode saham MTEL di papan utama BEI. Jumlah saham yang dicatatkan di BEI 83.515.452.844. Saham yang dicatatkan itu terdiri dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) 23.493.524.800 dan saham pendiri 60.021.928.044. Demikian mengutip dari data BEI, Senin, 22 November 2021.

Dayamitra Telekomunikasimenawarkan harga saham perdana Rp 800 dengan nilai nominal Rp 228. Dengan demikian total dana yang diraup dari IPO Rp 18,79 triliun. Dengan demikian kapitalisasi pasar saham yang terbentuk Rp 66,81 triliun.

Dana hasil IPO antara lain digunakan 90 persen untuk belanja modal dan 10 persen untuk modal kerja. Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO, ESA dan MESOP antara lain PT Telkom Indonesia Tbk sebesar 71,77 persen, public 28,06 persen, ESA sebesar 0,03 persen dan MESOP sebesar 0,13 persen.

Saat pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin emisi efek antara lain PT HSBC Sekuritas Indonesia, PT JP Morgan Sekuritas Indonesia, dan PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya