Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat (26/11/2021). Indeks saham Jepang memimpin penurunan di regional seiring kekhawatiran kasus COVID-19. Hal itu bebani investor.
Di Jepang, indeks Nikkei merosot 2,69 persen, sementara itu, indeks Jepang Topix jatuh 2,09 persen. Saham SoftBank Group anjlok 5 persen seiring laporan Bloomberg menyatakan regulator China minta keterangan Didi. SoftBank memiliki saham Didi.
Baca Juga
Tekanan di bursa saham Asia terjadi setelah pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sedang memantau varian baru dengan sejumlah besar mutase. Sebuah pertemuan khusus dijadwalkan pada Jumat pekan ini untuk membahas implikasinya terhadap vaksin dan perawatan.
Advertisement
Indeks Hang Seng Hong Kong juga turun tajam 1,98 persen. Berdasarkan Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaala, varian tersebut telah terdeteksi di Hong Kong. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat pekan ini.
Di China, indeks Shanghai susut 0,5 persen, sementara itu, indeks Shenzhen melemah 0,20 persen. Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 1,12 persen.
Indeks Australia SX 200 melemah 1,45 persen. Di sisi lain, penjualan ritel Australia pada Oktober 2021 melompat 4,9 persen month on month. Realisasi penjualan ritel itu lebih tinggi dari prediksi polling Reuters di 2,5 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,45 persen.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bursa Asia
Yen Jepang di kisaran 114,69 per dolar AS. Indeks dolar AS berada di posisi 96,72. Harga minyak pada jam perdagangan di Asia melemah. Harga minyak Brent berjangka turun 2,01 persen ke posisi USD 80,57 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat tergelincir 2,54 persen menjadi USD 76,40.
Saham perjalanan di Asia Pasifik turun pada Jumat pekan ini karena kekhawatiran COVID-19. Saham Qantas Airways turun 4,91 persen. Saham Cathay Pasific susut 2,98 persen. Saham Japan Airlines merosot 4,91 persen. Saham Singapore Airlines turun 1,71 persen.
Advertisement