Bank Nobu Rights Issue, Grahaputra MandiriKharisma Jadi Pembeli Siaga

Jika pemegang saham yang terdaftar dalam DPS tidak melaksanakan dalam rights issue Bank Nobu, Grahaputra Mandirikharisma akan serap seluruh saham.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2021, 17:17 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 17:17 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan real estate, konstruksi dan jasa konsultasi teknis PT Grahaputra Mandirikharisma (GPMK) akan menjadi pembeli siaga saham baru yang diterbitkan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terdahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Hal tersebut disampaikan Manajemen Bank Nobu melalui penyampaian keterbukaan informasinya ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia, baru-baru ini.

Jika pemegang saham yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) tidak melaksanakan haknya, GPMK akan menyerap seluruh saham yang tidak diambil.

Dalam keterbukaan informasi tersebut, pemegang Saham mayoritas Bank Nobu, yaitu PT Kharisma Buana Nusantara (KBN) sudah menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD nya. Saat ini, sebelum pelaksanaan HMETD, KBN memiliki sebanyak  1 juta saham atau mewakili 22,53 persen dari total saham NOBU. Setelah pelaksanaan HMETD, kepemilikan saham KBN akan terdilusi menjadi 21,73 persen.

KBN perusahaan yang bergerak dalam usaha perdagangan, real estate, aktivitas professional, ilmiah dan teknis. Pemegang saham mayoritas KBN adalah Mochtar Riady, dengan kepemilikan sebanyak 99,999 persen. Sisanya sebanyak 0,001 persen saham dimiliki oleh PT Putera Mulia Indonesia.

Sebelum pelaksanaan HMETD atau rights issue berikut adalah susunan pemegang saham Bank Nobu:

PT Kharisma Buana Nusantara memiliki sebanyak 22,53 persen

PT Prima Cakrawala Sentosa memiliki sebanyak 19,58 persen

PT Matahari Department Store Tbk memiliki sebanyak 16,40 persen.

OCBC Securities Pte Ltd memiliki sebanyak 11,64 persen

Nomura Securities Co Ltd memiliki sebanyak 9,78 persen

PT Lippp General Insurance memiliki sebanyak 7,6 persen saham

Direktur Bank Nobu, Andrian Meirawan Saputra sebanyak 47.100 saham setara 0,00 persen saham

Masyarakat memiliki sebanyak 12,47 persen saham.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Saham

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bank Nobu menawarkan harga  Rp 1.205 per saham untuk sebanyak 164.367.122 saham baru yang diterbitkan perseroan melalui PMHMETD ini. Sehingga perseroan akan memperoleh total dana sebesar Rp 198,06 miliar dari aksi korporasi ini.

Sebanyak Rp 193 miliar akan digunakan untuk mengambilalih aset berupa Menara UPH dan Gedung kantor GMT yang dimiliki oleh PT Grahaputra Mandirikharisma (GPMK). Sedangkan sisanya akan digunakan perseroan untuk modal kerja perseroan, berupa penyaluran kredit kepada nasabah.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Desember 2021, saham NOBU turun 2,56 persen ke posisi Rp 760 per saham. Saham NOBU berada di level tertinggi Rp 810 dan terendah Rp 755 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.409 kali dengan volume perdagangan 139.465. Nilai transaksi Rp 10,9 miliar.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya