Mantan Komisaris Krakatau Steel Ajak Erick Thohir Taruhan Rp 1 Miliar Terkait Kondisi KRAS

Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas menuturkan, Krakatau Steel telah memiliki sejumlah rencana untuk memperbaiki kinerja perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Des 2021, 19:34 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 18:07 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta -- Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertaruh Rp 1 miliar mengenai kondisi Krakatau Steel.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir menyebutkan Krakatau Steel Tbk atau KS (KRAS) berpotensi bangkrut pada akhir 2021 jika tak melakukan sejumlah langkah yang direkomendasikan Kementerian BUMN. Salah satunya menjual sub holding Krakatau Steel yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur.

"Sebagai komisaris subholding KSI, saya menantang menteri BUMN untuk bertaruh Rp 1 miliar. Jika KS bangkrut bulan ini, saya akan bayar Pak Menteri. Sebaliknya jika KS tetap bertahan tanpa melakukan yang diminta Pak Menteri, uang Rp 1 miliar itu akan saya sumbangkan ke kaum Dhuafa," tantang Roy melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Roy mengakui, Krakatau Steelmemang dalam kondisi sulit. Namun, manajemen telah berbuat yang terbaik dan sekarang kondisinya sudah mulai membaik. Dia menuturkan, sebagai aset strategis, mestinya KS diperlakukan dengan strategis pula.

"Saya pernah menjadi Komisaris di KS dan sekarang di subholding KSI. Saya percaya dan yakin, KS tidak seburuk yang disampaikan oleh menteri BUMN," kata dia.

Untuk menyelesaikan kewajiban KS kepada sejumlah krediturnya, Roy menyatakan perusahaan telah memiliki sejumlah rencana. Termasuk melepas kepemilikan saham di KSI hingga 40 persen. Akan tetapi, belakangan muncul permintaan agar penjualan KSI dinaikkan hingga 70 persen saham.

Roy menilai, penambahan porsi kepemilikan KSI yang akan dilepas akan merugikan KS sebagai pemegang saham mayoritas. Hal itu karena KSI merupakan aset penting dan cash cow dari KS. Bahkan saat ini sekitar 50 persen EBITDA Krakatau Steel berasal dari KSI.

"Jika mayoritas saham KSI dilepas, justru akan merugikan KS. Lagipula penyelamatan KS tidak harus melepas kepemilikan mayoritas di KSI. Kepentingan negara harus menjadi prioritas," tambah Roy.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tiga Langkah Penyelamatan Krakatau Steel

Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Sebelumnya di depan Komisi VI DPR  Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, untuk penyelamatan Krakatau Steel ada tiga langkah.

Di antaranya mencari mitra strategis untuk menyelesaikan investasi KS dalam pembuatan pabrik blast furnace seharga USD 850 juta pada 2008. Kemudian langkah lainnya yang disodorkan Kementerian BUMN yakni  negosiasi kerja dengan salah satu perusahaan baja Posco.

Langkah terakhir adalah kemungkinan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) untuk berinvestasi di Krakatau Steel. Erick menjelaskan jika ketiga langkah ini tidak berjalan maka Krakatau Steel pada Desember ini bisa default.

"Ini krusial kalau ketiga gagal, kedua gagal, dan pertama gagal maka Desember ini (Krakatau Steel) bisa default," ujar dia.

Erick mengungkap, kemungkinan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority alias INA akan berinvestasi di Krakatau Steel.

Pasca pernyataan Menteri BUMN tersebut, saham KRAS hari ini langsung mengalami Auto Rejection Bawah, atau turun pada level harga batas terendah. Saham KRAS turun 6,7 persen ke Rp 448 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya