Masuk Sektor Cat, IPO Avian Terbesar di Asia

PT Avia Avian Tbk (AVIA) meraih dana Rp 10,95 triliun dari IPO dan penjualan saham milik pemegang saham eksisting.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Des 2021, 11:37 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 11:37 WIB
Pencatatan perdana saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), Rabu (8/12/2021) (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), Rabu (8/12/2021) (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Avia Avian Tbk atau Avian resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AVIA. Dalam IPO, perseroan melepas 6.200.000.000 saham dengan harga perdana Rp 930 per saham atau total senilai Rp 5,77 triliun.

Di saat bersamaan, pemegang saham penjual selaku pemegang saham Avian juga melakukan private placement dengan total 5.575.355.600 lembar saham biasa dengan harga penawaran sama dengan harga IPO, yakni Rp 930 per lembar.

Dengan demikian, Perseroan meraup total dana segar mencapai Rp 10,95 triliun. Pencatatan ini merupakan IPO terbesar yang pernah ada di Asia untuk sektor cat, IPO kedua terbesar untuk sektor cat secara global, dan IPO ketiga terbesar di Indonesia sejak 2008.

"Penawaran umum perdana saham ini adalah tonggak pencapaian yang penting bagi karyawan, pelanggan, pemasok, dan seluruh mitra Avian Brands. Dukungan luar biasa yang diterima atas IPO ini merupakan realisasi dari visi Bapak Soetikno Tanoko yang mendirikan Perseroan pada tahun 1978,” ujar Presiden Direktur AVIA, Wijono Tanoko dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).

Komisaris Utama AVIA, Hermanto Tanoko mengapresiasi langkah perusahaan serta seluruh pihak yang terlibat dalam suksesi pencatatan saham AVIA. Termasuk komisaris perusahaan sebelumnya, Mr Choo Koon Po yang telah bekerja sama dengan manajemen kami untuk dapat meraih status perusahaan cat dekoratif nomor 1, serta membangun kinerja operasional dan keuangan yang terkemuka dalam industri cat.

“Posisi nomor 1 kami di industri cat dekoratif adalah bukti atas kemampuan dari perusahaan lokal Indonesia untuk dapat berkembang di dalam negeri untuk menjadi pemimpin pasar dan menyediakan produk berkualitas yang tak tertandingi untuk memenuhi aspirasi masyarakat Indonesia yang kian bertumbuh,” ujarnya.

Sebagai bagian dari IPO, Avia Avian dan beberapa pemegang saham telah menawarkan dengan total 11.775.355.600 saham, yang terdiri dari sekitar 52,7 persen saham baru dan sekitar 47,3 persen dari saham yang ditawarkan oleh pemegang saham eksisting. Penerimaan dana bruto dari penawaran saham baru adalah sebesar Rp 5,77 triliun (USD 400 juta).

Setelah IPO, Keluarga Tanoko akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan dengan 74,7 persen saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dana IPO

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dana bersih yang diterima oleh Perseroan melalui IPO ini akan digunakan untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan profitabilitas dari Perseroan dan mempercepat ekspansi bisnis Perseroan di Indonesia, serta untuk pelunasan beberapa utang Perseroan.

Avian Brands berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan distribusi in-house-nya yang istimewa dan meningkatkan jejak kakinya di seluruh Indonesia, termasuk kota tier 1 hingga tier 4, untuk memastikan produk-produk Perseroan dapat menembus seluruh pasar domestik dan terjangkau bagi konsumen Indonesia.

Perseroan juga bermaksud untuk terus berinvestasi dalam produk-produk yang inovatif guna memperbesar portofolio solusi arsitekturalnya yang luas dengan kesadaran merek yang kuat, yang meliputi Sunguard All-in-One, Supersilk Anti Noda, Avitex, No Drop dan Avian. Selain itu, untuk terus mendukung prospek pertumbuhan dari lini bisnisnya.

Avian Brands berencana untuk memulai pembangunan fasilitas manufaktur andalan barunya di Cirebon dengan operasi ditargetkan untuk dapat dimulai pada 2025.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya